assalamualaikum

selamat datang di blog kami semoga apa yang kami sajikan bisa bermanfaat bagi kita semua amin

Kamis, 05 Juli 2012

MAKALAH TEKNIK PEMBELAJARAN “TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)”




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai perbedaan individual mengakibatkan semakin tingginya tuntutan terhadap variasi metode pembelajaran dalam lingkup pendidikan. Masyarakat menuntut adanya perbaikan sistem pendidikan dari metode pembelajaran yang konvensional menuju metode-metode yang inovatif sehingga penyerapan materi oleh peserta didik dapat menjadi optimal.
Selama ini metode pembelajaran konvensional seperti direct method digunakan sebagai solusi atas kondisi pembelajaran di kelas dengan jumlah siswa yang banyak (klasikal). Pembelajaran dengan metode semacam ini dirasa sangat efisien dan tidak membutuhkan usaha yang lebih mengingat materi pelajaran sebagian besar disampaikan melalui ceramah. Guru memegang peranan penting sementara siswa cenderung dijadikan objek pembelajaran dan mengabaikan potensi-potensi yang dimiliki oleh para siswa tersebut.
Saat ini pemangku kebijakan telah menyadari bahwa pendidikan merupakan investasi masa depan. Sehingga upaya-upaya perbaikan sistem pendidikan terus dikembangkan. Salah satu upaya tersebut adalah perbaikan kurikulum yang di dalamnya mencakup metode pembelajaran di dalam kelas. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang digunakan hingga saat ini menempatkan murid sebagai subjek pembelajaran dan memainkan peran penting di dalam kelas, sementara guru berfungsi sebagai fasilitator. Siswa dituntut untuk memiliki inisiatif dalam pembelajaran sehingga materi yang akan dibahas dapat dipahami secara komprehensif. Selain itu KTSP akan sangat mendukung siswa dalam rangka aktualisasi diri menyampaikan gagasannya.
Salah satu metode yang digunakan dalam pembelajaran di kelas adalah metode pembelajaran kooperatif. Metode ini menekankan pada interaksi selama pembelajaran serta hubungan interpersonal siswa. Metode pembelajaran kooperatif tidak hanya  tertuju pada pencapaian prestasi akademis semata namun juga sangat tepat untuk melatih perkembangan afeksi siswa. Melalui metode kooperatif, para siswa akan saling berdikusi mengenai materi yang akan mereka pelajari. Metode koorperatif memiliki nilai lebih dalam hal mengakomodasi potensi masing-masing siswa yang sangat beragam.
Bagaimana metode kooperatif dapat meningkatkan prestasi akademik dan kualitas interaksi antar siswa selama dalam proses pembelajaran? Pada makalah ini kelompok kami akan membahas mengenai metode pembelajaran koorperatif namun secara spesifik tidak akan membahas metode TAI yang merupakan salah satu dari pembelajaran kooperatif.

B.     TUJUAN
1.      Memahami metode pembelajaran kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).
2.      Mengetahui kelebihan dan kelemahan metode pembelajaran kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).



Bab II
PEMBAHSAN

A.    Metode Pembelajaran Kooperatif
Metode pembelajaran kooperatif merupakan metode yang digunakan dalam menyelesaikan suatu tugas pembelajaran melalui kelompok siswa yang telah dibentuk (Siegel, 2005). Metode pembelajaran ini dapat dikatakan metode yang cukup rumit mengingat dilibatkannya interaksi antar siswa maupun kelompok dalam proses pembelajaran. Johnson dkk (dalam Nuegbuzie, 2001) menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah metode belajar berupa kelompok-kelompok kecil dimana siswa belajar bersama-sama untuk meningkatkan pembelajaran dirinya. Sementara menurut Watson dan Marshal (dalam Baer, 2005) menyebutkan bahwa metode pembelajaran koperatif merupakan metode yang identik dengan kondisi siswa yang heterogen dalam hal prestasi akademik. Dari pernyataan para pakar tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada interaksi dan kolaboratif siswa untuk mencapai prestasi akademik maupun keterampilan sosial, dimana siswa yang memiliki kemampuan beragam dapat diakomodasi melalui pembelajaran yang sifatnya kooperatif.
Johnson dkk (dalam Nuegbuzie, 2001) menyebutkan ada lima elemen yang mendukung proses pembelajaran kooperatif sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan optimal. Kelima elemen tersebut antara lain:
1.         Rasa saling membutuhkan.
Dalam metode pembelajaran yang kooperatif diharapkan setiap siswa memiliki rasa saling membutuhkan satu sama lain. Pembelajaran yang dilakukan tidak sekedar berupa kelompok, namun merupakan sebuah tim yang mengharapakan keberhasilan dari kegiatan di kelas. Situasi di atas akan merubah pandangan siswa bahwa metode belajar kooperatif tidak hanya menguntungkan kelompok saja, melainkan juga masing-masing anggota kelompok (hubungan timbal balik).
2.         Interaksi tatap muka.
Interaksi tatap muka terjadi pada saat siswa menghidupkan dan memfasilitasi suasana diskusi dengan kelompok lain agar tujuan pembelajaran tercapai. Dalam hal ini setiap siswa atau kelompok dapat memberi masukan terhadap hal-hal yang menjadi kekurangan pada kelompok lain demikian sebaliknya.
3.         Tanggung jawab individu.
Masukan maupun kritik dari siswa atau kelompok lain harus dipertanggungjawabkan oleh siswa yang bersangkutan dengan harapan terjadi peningkatan kualitas diri terhadap tugas yang diberikan. Dalam metode pembelajaran ini sikap apatis dan tidak peduli harus dihindari. Para siswa harus berperan aktif dan memberikan kontibusi terhadap kelompok. Hal ini juga untuk meminimalkan potensi social loafing yang terjadi pada situasi pembelajaran. Menurut Johnson, tanggung jawab individu dapat ditingkatkan melalui cara berikut :
·         Membuat kelompok dengan anggota yang terbatas (kelompok kecil)
·         Memberikan tes individu terhadap para siswa.
·         Mempresentasikan tugas kelompok dengan urutan yang acak.
·         Mengamati peran anggota di dalam kelompok.
·         Saling memberikan tugas antar kelompok.
·         Meminta setiap siswa mengajarkan apayang ia kuasai kepada siswa yang lain.
4.         Keterampilan sosial.
Seperti yang sudah dijelaskan di bagian awal bahwa keterampilan sosial memainkan peranan penting dalam pembelajaran kooperatif. Keterampilan sosial merupakan landasan fundamental terhadap proses pembelajaran kooperatif. Keterampilan sosial pada metode pembelajaran ini sangat diperlukan ketika para siswa memberikan masukan dan kritik kepada kelompok lain dengan tujuan agar tugas-tugas yang diberikan dapat tercapai dengan optimal.
5.         Proses di dalam kelompok.
Proses dalam grup merupakan penilaian terhadap bagaimana gaya para siswa pada saat mereka berinteraksi dalam proses pembelajarn kooperatif apakah efektif atau tidak. Apabila dirasa tidak efektif, pendidik dapat segera melakukan tindakan, apakah memodifikasi atau mengganti gaya interaksi siswa agar hasil pembelajaran dapat tercapai. Proses di dalam kelompok sangat dipengaruhi oleh karakteristik siswa dalam kelas tersebut.


B.     Meode Pembelajaran Tipe Team Assisted Individualization (TAI)
Secara umum, Johnson dkk menemukan bahwa metode pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi akademik pada beberapa seting pembelajaran dan kelompok usia (dalam Nuegbuzie, 2001). Namun metode ini juga menuntut seorang pendidik memahami kondisi serta potensi dari murid-muridnya. Setelah itu guru juga harus memiliki pemahaman terhadap mata pelajaran serta metode kooperatif seperti apa yang akan diaplikasikan.

1.      Tipe Team Assisted Individualization (TAI).
Pembelajaran kooperatif tipe TAI ini dikembangkan oleh Slavin. Tipe ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah, ciri khas pada tipe TAI ini adalah setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil belajar individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama. Terjemahan bebas dari TAI adalah Bantuan Individual dalam Kelompok (BidaK) dengan karaktristik bahwa (Driver,1980) tanggung jawab belajar adalah pada siswa. Oleh karena itu siswa harus membangun pengetahuan tidak menerima bentuk jadi dari guru. Pola komunikasi guru adalah negoisasi dan bukan imposisi-intruksi. 
Sintak BidaK menurut Slavin (1985) adalah: (1) buat kelompok heterogen dan berikan bahan ajar berupa modul, (2) siswa belajar kelompok dengan dibantu oleh siswa pandai anggota kelompok secara individual, saling tukar jawaban, saling berbagi sehingga terjadi diskusi, (3) penghargaan kelompok dan refleksi serta tes formatif.
Dari hasil kajian pustaka yang penulis lakukan, disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara pembelajaran TAI (Team Assisted Indivualization) dengan TAI (Team Accelerated Instruction). Perbedaan terletak pada pemberian bahan ajar untuk siswa. Pada TAI Assisted bahan ajar yang diberikan terhadap suatu kelompok tidak membedakan kemampuan individu. Sedangkan pada TAI Accelerated bahan ajar yang diberikan pada masing-masing individu dalam kelompok dibedakan sesuai dengan kemampuan, siswa dengan kemampuan bagus memperoleh bahan ajar dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibanding siswa yang memiliki kemampuan kurang.
 Uraian tentang langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TAI dibedakan menjadi 2 yaitu TAI dalam artian Accelerated dan TAI dalam artian Assisted.
Tipe pembelajaran TAI merupakan kolaborasi antara metode pembelajaran individual dengan metode pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI memiliki 8 (delapan) komponen, yaitu:
·         Teams
Yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 sampai 6 siswa.
·         Placement test
Yakni pemberian pre-tes kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa dalam bidang tertentu.
·         Student Creative
Melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.
·         Team Study
Yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkannya.
·         Team Scores and Team Recognition
Yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan criteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tgas.
·         Teaching Group
Yakni pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok.
·         Facts Test
Yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa.
·         Whole Class Units
Yaitu pemberian materi oleh guru kembali di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh guru untuk menunjang tercapainya tujuan metode pembelajaran kooperatif, antara lain:
1.      Menggunakan mata pelajaran yang ada dan membuat struktur pengajaran yang kooperatif. Dalam hal ini guru membuat perencanaan pengajaran yang mulai menerapkan metode-metode kooperatif.
2.      Mulai mempraktikan metode pengajaran kooperatif ke dalam kelas, paling tidak 60% dari seluruh pengajaran di kelas. Hal ini berguna agar para siswa dapat beradaptasi dengan sistem yang baru.
3.      Jelaskan maksud dari metode pembelajaran kooperatif terutama pentingnya penekanan pada komunikasi serta interaksi antar siswa melalui dikusi yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada mata pelajaran.

Keberhasilan dari metode pembelajaran kooperatif tidak lepas dari kemampuan guru dalam mengelola proses di kelas. Johnson dan Johnson (2003) mengatakan bahwa guru harus memiliki jam terbang yang cukup untuk menciptakan situasi pembelajaran yang kooperatif di antara siswa.



BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran kooperatif merupakan metode yang menekankan pada pentingnya sikap kerja sama di antara siswa dalam memecahkan suatu permasalahan yang ada pada mata pelajaran. Strategi pembelajaran ini dapat diterapkan pada bermacam-macam kelompok usia. Namun metode pembelajarab kooperatif membutuhkan beberapa macam tuntutan baik terhadap guru, siswa maupun suasana kelas. Guru memiliki peranan penting dalam menciptakan iklim kooperatif di dalam lingkungan kelas. Oleh karena itu guru harus memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menciptakan metode pembelajaran yang cukup rumit ini.
Setiap metode pelajaran sudah pasti ada kekurangan ada pula kelebihannya. Begitu pula pada pembelajaran kooperatif metode TAI (Team accelerated Instrasion), kekurangan terjadi ketika pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru kurang baik maka jalan proses pembelajarannya juga kurang baik. Dan ketika dilihat dari faktor siswa adanya anggota kelompok yang pasif dan tidak mau berusaha serta hanya mengandalkan diri teman sekelompoknya. Hal tersebut dapat terjadi, dan oleh karena itu instruksi dari guru dengan pengawasan ketika dalam proses kelompok belajar harus lebih ditingkatkan dan tentunya dapat meminimalisasi efek kepasifan siswa.








Daftar Pustaka
Baer, John. 2003. College Teaching: Grouping & Achievment in Cooperative Learning. Vol. 51, No. 4, 169-174
Hancock, Dawson. 2004. The Journal of Education Research: Cooperative Learning and Peer Orientation Effects on Motivation and Achievment Author. Vol. 97. No. 3, 159-166
Kadir, S.A. dkk. 2005. Pakistan Journal of Psychological Research: The Effects of Cooperative Learning Strategy on Peer Attachment. Vol : 20, No 3-4. 121-131.
Parveen, Qaisara dkk. 2011. International Journal of Academic Research: Effect of Cooperative Learning on Academic Achievement of 8th Grade Students in The Subject of Social Studies. Vo. 3. No. 1. Part III.
Peterson, S.E. dkk. 2004. The Journal of Educational Research: Comparing the Quality of Students Experiences during Cooperative Learning and large Group Instruction. Vol. 97, No. 3, 123-133.
Siegel, Christine. 2005. The Journal of Education Research: Implementing a research Based Model of Cooperative Learning. Vol. 98. No. 6. 339-349.
http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/08/skripsi-efektivitas-metode-pembelajaran.html

2 komentar:

  1. mau nanya, low referensi dari buku yang berhubungan dengan metode TAI ne buku apa?

    BalasHapus
  2. referensi yg isinya metode TAI apa ya nama bukunya?
    balas

    BalasHapus