assalamualaikum

selamat datang di blog kami semoga apa yang kami sajikan bisa bermanfaat bagi kita semua amin

Sabtu, 24 September 2011

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI


KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI
Dari permukaan bumi ini kita dapat melihat berbagai kenampakan alam yang menakjubkan. Baik di daratan maupun di peraiaran terdapat berbagai kenampakan alam. Keragaman bentuk kenampakan alam di permukaan bumi tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi melalui suatu proses alam yang panjang. Keragaman tersebut terjadi karena adanya tenaga endogen dan eksogen yang ada di bumi. Bagaimana tenaga eksogen dan endogen membentuk kenampakan alam di bumi? Bagaimanakah pengaruh berbagai kenampakan alam tersebut dalam kehidupan?  Kita akan menemukannya dalam uraian bab ini.
A.    Bentuk-Bentuk Kenampakan Alam
Di permukaan bumi ini terdapat berbagai jenis kenampakan alam. Secara umum kenampakan alam dapat dibedakan menjadi kenampakan alam daratan dan kenampakan alam perairan. Contoh kanampakan alam daratan adalah dataran tinggi, dataeran rendah, lembah, gunung, dan pegunungan. Contoh kenampakan alam perairan adalah sungai, danau, selat, teluk, dan laut.
1.      Kenampakan Alam Berupa daratan
a.       Dataran Rendah
Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m diatas permukaan laut (dpl). Dataran rendah dimanfaatkan untuk lahan pertanian, perikanan, pemukiman, dan peternakan, dataran rendah pada umumnya terdapat di sekitar pesisir pantai. 
b.      Dataran Tinggi
Dataran tinggi adalah dataran yang mempunyai ketinggian antara 200-500 m dari permukaan air laut. Dataran tinggi disebut juga plateau atau plato  merupakan dataran luas yang bergelombang dan berbukit-bukit terletak pada ketinggian diatas 200 meter. Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi. Beberapa dataran tinggi antaralain dataran tinggi gayo, dataran tiggi Dieng, dataran tinggi Malang, dan dataran tinggi Alas. Dataran tinggi bisa  juga terjadi oleh bekas kaldera luas yang tertimbun material dari lereng gunung sekitarnya. Contohnya, dataran tinggi Dieng di Jawa Tengah. 
c.       Gunung
Gunung adalah bentuk permukaan bumi yang ketinggiannya lebih dari 600 meter dari permukaan air laut.gunung juga diartikan sebagai permukaan bumi yang menjulang keatas, dibatasi lereng dan lebih tinggi dari daerah di sekitarnya.bagian tertinggi gunung disebut puncak, sedangkan bagian terendah disebut kaki. Gunung di Indonesia dapat dibedakan menjadi gunung api dan bukan gunung api. Gunung apai Indonesia ada yang aktif dan ada yang tidak aktif. Jumlah gunung di Indonesia ada sekitar 500 buah, antara lain gunung berapi, ceremai, agung , dan slamet.
d.      Pegunungan
Pegunungan adalah kumpulan atau sekelompok gunung yang salaing bersambung dan membentang. Pegunungan juga diartikan sebagai suatu jalur memanjang yang berhubungan antara puncak yang satu dengan puncak lainnya. Pegunungan terbentuk pada waktu terjadinya gerak kerak bumi yang dalam dan luas. Beberapa pegunungan di Indonesia antara lain pegunungan dieng (jawa tengah), Sewu (Yogyakarta), Shcwaner (Kalimantan barat dan Kalimantan tengah),  Siunandaka (Sulawesi Utara), Utimbela (gorontalo) Pompenge (sulawesi tengah) dan jayawijaya (papua).
Indonesia dilewati oleh dua pegunungan yaitu sirkum fasifik dan mediterania.
1)      Sirkum Fasifik melalui, Sulawesi, Maluku, papua, dan Halmahera.
2)      Sirkum mediteania meliputi busur dalam dan busur luar
a)      Busur dalam (vulkanis)melalui Sumatra, Jawa, bali, Lombok, Sumbawa, flores, solo,alor, wetar, Damar, Nila, Seua, Manuk, Kep. Banda, dan berakhir di pulau ambon.
b)      Busur luar (non vulkanis) melalui pulau simeaule, Nias, Batu, Mentawai, Enggano, tenggelam disebelah selatan jawa, Sawu, Roti, timor, Kep. Leti, sertama, barbar, tanibar, watubela, laut seram, manipa, buru, dan pulau-pulai kecil disekitarnya.

e.       Bukit dan Lembah
Bukit adalah bagian dari gunung yang mempunyai ketinggian antara 200-300 meter diatas permukaan air laut, bukit lebih kecil daripada gunung, Lembah adalah bentukmuka bumi berupa cekungan yang terdapat di sekitar gunung atau pegunungan, ada pula lembah sungai yang terkikis akibat pengikisan gunung oleh air sungai. Lembah sungai di pegunungan sangat terjal dan curam, lembah ini biasanya berbentuk huruf V.
f.       Tanjung
Tanjung merupakan daratan yang menjorok kelaut, tanjung kadang disebut dengan istilah ujung, tanjung yang luas disebut semenanjung. Tanjung sering dimanfaatkan untuk membangun pelabuhan. Contoh tanjung di Indonesia dalah Tanjung priok (DKI Jakarta), ujung kulon (jawa barat), Tanjung Perak (jawa tengah)dan tanjung batu (kalimantan).
g.      Pantai
Pantai adalah wilayah perbatasan antara daratan dan laut. Pantai ada yang landau dan ada juga yang terjal, pantai dimanfaatkan sebagai tempat wisata, perikanan, dan hutan bakau. Selain itu pantai juga dimanfaatkan untuk tempat pelelangan ikan.
h.      Delta
Delta adalah daratan yang berada di tengah sungai, biasanya dimuara sungai merupakan pertemuan antara air sungai dengan air laut. Contoh delta adalah delta sungai bengawan solo yang bermuara di laut jawa dan delta sungai Mahakam yang bermuara di selat Mahakam.

2.      Kenampakan Alam berupa Perairan. 
a.       Sungai
Sungai member banyak manfaat bagi manusia dan mahluk hidup lainnya. Sungai digunakan sebagai jalur perhubungan, sumber air untuk rumah tangga, budi daya ikan, serta di bendung untuk pengairan. Di Indonesia terdapat banyak sungai besar, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. Sungai terpanjang di Indonesia adalah sungai Kapuas dengan panjang 1.086 km yang terletak di provinsi Kalimantan.
b.      Danau
Danau merupakan daerah perairan yang terbentuk karena terisinya daerah cekungan oleh air, danau dapat terbentuk baik secara alami  maupun buatan (biasanya disebut waduk). Di Indonesia danau dapat dijumpai di beberapa wilayah. Danau-danau tersebut antara lain danau toba dan singkarakdi Sumatra.danau poso dan tempe di sulewesi, danau bratan dan batur di bali, danau segara anak di Lombok, serta danau gunung lamiongan di jawa timur.
c.       Rawa
Rawa merupakan daerah yang digenangi air dengan tanah berlumpur, rawa biasanya terdapat di daerah pantai. Keberadaan rawa sangat penting untuk mencegah kerusakan atau pencemaran lingkungan. Rawa harus dijaga kelestariannya.
d.      Teluk
Teluk merupakan laut yang menjorok ke daratan. Teluk di Indonesia sangat banyak, teluk dimanfaatkan untuk pelabuhan dan tempat wisata, contoh teluk di Indonesia adalah teluk penyu, semarang, cendrawasih, dan bone.
e.       Selat
Selat adalah perairan atau laut sempit yang menghubungkan dua buah pulau. Indonesia mempunyai banyak selat karena Indonesia adalah Negara kepulauan. Beberapa selat di Indonesia antara lain selat sunda, karimata, bali, makasar, bandung, berhala, dan rote.
f.       Laut
Laut merupakan perairan yang luas dengan cirri airnya yang asin. Leut menghasilkan berbagai jenis ikan, udang, kerang, dan rumput laut, laut dimanfaatkan juga untuk rekreasi, dan transportasi. Laut yang sangat luas disebut samudra, contoh laut di Indonesia adalah laut jawa, banda, dan Sulawesi. Contoh samudra adalah samudra hindia dan Sulawesi.
B.     Proses Pembentukan Muka Bumi Oleh Tenaga Endogen
Bumi mempunyai susunan mirip telur. Kuning telur mewakili inti bumi (core), putih telur mewakili selubung bumi (mantel), dan cangkangnya, mewakili kerak bumi (cruts). Kerak bumi terdiri atas kerak benua dan krak samudra, krak bumi yang kita tinggali ini tebalnya hanya 30-80 km. di dasar samudra krak bumi lebih tipis lagi, yaitu 5-7 km.
Tebal lapisan selubung bumi yang berada di bawah krak bumi mempunyai kedalaman sampai 2.900 km. selubung dibagi dua, yaitu lapisan atas yang  bersifat lembek, sangat panas dan dapat mengalir keluar, selubung di lapisan bawah lebih padat dan tegar karena tekanan didalam bumi yang besar.
Bagian inti terdiri atas inti luar dan inti dalam. Bagian inti luar berupa material nikel-besi bersifat cair dan sangat panas. Inti dalam tetap padat karena tekanan yang sangat kuat meskipun suhunya lebih panas.
Adanya aktifitas bahan-bahan penyusun perut bumi menyebabkan terjadinya pembentukan berbagai kenampakan alam di muka bumi. Tenaga ini disebut tenaga endogen. Tenaga endogen adalah tenaga yang sifatnya memebangun atau membentuk bantang alam  baru  di permukaan bumi. Tenaga endogen dapat dibedakan menjadi:
1.         Tektonisme
Tektonisme adalah perubahan letak atau kedudukan lapisan kulit bumi, baik secara vertical maupun horizontal. Berdasarkan kecepatan gerak dan luas daerah, tektonisme dibedakan atas epirogenesa dan orogenesa.
a.         Epirogenesa
Epirogenesa adalah gerakan pada lapisan kulit bumi beik secara vertikan maupun horizontal akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang sangat lambatserta meliputi wilayah yang sangat luas. Gerakan epirogenesa dibagi menjadi dua yaitu:
1)      Epirogenesa positif, yaitu gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah mengalami kenaikan.
2)      Epirogenesa negative, yaitu gerak naiknya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah mengalami penurunan.
b.        Orogenesa
Orogenesa adalah gerakan pada lapisan kulit bumi baik secara vertical maupun horizontal akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi sangat cepat, serta meliputi wilayah yang sempit.misalnya pembentukan wilayah sirkum pasifik.

Berdasarkan bentuknya, proses tektonikme dibedakan atas patahan dan lipatan.
a.       Lipatan
Lipatan terjadi akibat tenaga endogen yang mendatar dan bersifat liat (plastis), sehingga permukaan bumi mengalami pengerutan. Bagian yang terlipat diatas dinamakan punggung lipatan (antiklinal) sedang yang melipat kebawah dinamakan lembah lipatan.(sinklinal).
b.      Patahan
Patahan terjadi akibat tenaga endogen yang relative cepat, baik secara  vertical maupun horizontal. Jenis-jenis patahan sebagai berikut:
1)      Tanah naik (horst), yaitu daratan yang terletak lebih tinggi daripada daerah di sekelilingnya patah, horst terjadi akibat gerak  tektogenesa horizontal memusat, yaitu tekanan dari dua arah atau lebih yang menimbulkan kerak bumi terdorong naik.
2)      Tanah tutun (graben/slenk), yaitu kenampakan dataran yang letaknya lebih rendah daripada daerah di sekelilingnya akibat dataran di sekelilingnya patah, graben terjadi karena tarikan dari dua arah yang mengakibatkan krak bumi turun.
3)      Sesar, yaitu patahan yang  diakibatkan oleh grak horizontal yang tidak frontal dan hanya sebagian yang bergeser. Sesar dibagi menujadi dua yaitu dekstral dan sinistral. Dekstral yaitu jika berdiri di depan potongan sesar di depan kita bergeser ke kanan. Sinistral yaitu didepan potongan sesar di depan kita berdiri di kiri.
4)      Black mountain, yaitu kumpulan pegunungan yang terdiri atas beberapa patahan, block mountain terjadi akibat tenaga endogen yang berbentuk retakan-retakan di suatu daerah. Ada yang naik dan ada yang turun, ada pula block mountain yang berbentuk miring   sehingga terbentuk kompleks pegunungan patahan yang terdiri atas balok-balok lithosfer.
2.         Vulkanisme
Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dalam perut bumi, magma adalah campuran batu batuan dalam keadaan cair, liat dan sangat panas, yang terdapat dalam perut bumi. Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya. Adanya aktivitas magma ini dapat menyebabkan  retakan-retakan dan pergeseran kulit bumi.
a.       Aktivitas Magma
1)      Intrusi Magma
Intrusi magma adalah aktivitas magma di dalam lapisan lithosfer, memotong atau menyisip lithosfer dan tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma disebut juga plutonisme.
Bentuk-bentuk intrusi magma:
a)      Batolit, yaitu batuan beku yang terbentuk dari dapur magma karena penurunan suhu yang lambat.
b)      Lakolit, yaitu magma yang menyusup diantara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan diatasnya terngkat sehingga cembung, sedangkan alasnya rata.
c)      Sill, yaitu lapisan magma tipis yang menyusup   diantara lapisan batuan diatas, datar di bagian atasnya.
d)     Gang, yaitu batuan dari intrusi magma yang memotong lapisan batuan yang bebentuk pipih atau  lempeng
e)      Apofisa, cabang dari erupsi korok (gang)
f)       Diatrema, yaitu batuan yang mengisi pipa letusan.
2)      Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma adalah pristiwa penyusupan magma hingga keluar ke permukaan bumi dan membentuk gunung api, hal ini terjadi jika tekanan gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi sehingga menghasilkan letusan yang sangat dahsyat yang disebut dengan erupsi. Secara umum erupsi magma dapat di bedakan sebagai berikut.
a)      Erupsi linear, yaitu magma keluar dari celah-celah retakan atau patahan memanjang sehingga terbentuk deretan gunung api. Misalnya deretan gunung api di jawa tengah dan jawa timur.
b)      Erupsi areal, yaitu megma yang keluar pada suatu areal tertentu karena letak dapur magma sangat dekat dengan permukaan bumi, misalnya yellow stonenational park di amerika serikat yang luasnya mencapai 10.000 km2.
c)      Erupsi sentral yaitu magma keluar melalui sebuah lubang dan membentuk gunung api yang terpisah-pisah, misalnya gunung krakatu, merapi, dan Vesuvius.   
b.      Tipe Gunungapi
1)      Gunungapi perisai
Gunungapi perisai terbentuk karena magma yang dikeluarkan sangat encer sehingga magma mengalir ke segala arah dan membentuk lereng yang sangat landai. Gunung yang terbentuk tidak menjulang tinggi, tetapi melebar kesegala arah. Misalnya gunung maona lao dan maona kea di Hawaii.
2)      Gunungapi Maar
Gunungapi maar terbentuk karena terjadi letusan ekplosif yang mengerluarkan bahan letusan dengan jumlah relatef sedikit karena dapur magma sangat dangkal dan sempit. Gunungapi yang terbentuk biasanya tidak tinggi dengan timbunan bahan padat di sekitar lereng. Berkas kawah yang terbentuk dapat terisi air dan membentuk sebuah danau. Misalnya danau klakah di lamongan, jawa timur dan danau klimutu di NTT.
3)      Gunungapi Strato
Gunungapi strato terbentuk karena adanya letusan explosive dan evosif secara bergantian serta terus menerus sehingga lerengyang terbentuk berlapis-lapis dengan berbagai jenis material. Gunung api jenis ini paling banyak terdapat didunia termasuk di Indonesia. Misalnya gunung merapi, semeru, merbabu, kelud, dan gamalama. 
c.       Gejala Pascavulkanis
Gunung apai yang meletus akan mengeluarkan material berbentuk padat, cair dan gas. Material yang berwujud padat disebut efflata berupa batu, pasir, batu kecil, abu dan batu apung. Wujut cair disebut efusif berupa lava dan lahan panas. Wujud gas disebut ekshalasi berupa gas belerang, nitrogen asam arang dan uap air.
Setelah gunung api meletus aktifitasnya akan berkurang. Meskipun demikian, gunung api tersebut masih melakukan aktifitas yang suatu saat dapat mengeluarkan tanda-tanda aktif kembali. Setelah terjadi letusan, gunung api mengalami pendinginan dan menunjukkan sisa kegiatan yang disebut pascavulkanis. Beberapa gejala pascavulkanis yang terjadi sbb.
1)      Gunung api mengeluarkan sumber gas berupa gas belerang yang disebut solvatar,  gas uap air atau zat lemas yang disebut fumarol dan gas asam arang yang disebut mofed. Fumarol dapat digunakan sebagai tenaga geothermal untuk pembangkit tenaga listrik, seperti yang terdapat di kamojang, jawa barat dan dieng jawa tengah.
2)      Sumber air panas di sekitar gunung api terbentuk oleh pemanasan air tanah olleh batuan sisa kegiatan vulkanis.
3)      Geyser adalah sumber mata air panas yang dapat memancar secara berkala.
3.         Seisme
Seisme adalah getaran-getan pada lapisan kulit bumi karena gelombang seismic yang dipancarkan oleh sumber gempa. Getaran akibat gempa dapat dirasakan oleh manusia, tetapi hanya kadang dapat dicatat oleh alat pencatat gempa yang sangat peka. Hal ini bergantung pada drajad kekuatan gempa yang terjadi.
a.       Jenis gempa
1)   Berdasarkan penyebabnya
Menurut peristiwa yang menimbulkannya gempa dibedakan menjadi sbb:
a)      Gempa tektonik yaitu gempa yang mengiringi  gerakan tektonik berupa patahan atau retakan, gempa ini termasuk jenis gempa yang kuat dan meliputi wilayah yang luas.
b)      Gempa vulkanik yaitu gempa yang terjadi sebelum atau pada saat gunung api meletus, kekuatan gempa ini relative lebih lemah dan hanya meliputi wilayah disekitar gunung api tersebut.
c)      Gempa runtuhan yaitu gempa yang terjadi akibat runtuhnya rongga pada lapisan litosfer akibat penggalian trowongan, baik untuk pertambangan  maupun goa dalam tanah.
2)   Bersasarkan bentuk episentrum
Episentrum adalah titik atau garis di permukaan bumi atau permukaan laut tempat gelombang permukaan mulai dirambatkan. Berdasarkan bentuk episentrumnya, gempa dibedakan sbb:
a)    Gempa linear yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk memanjang seperti sebuah garis.
b)   Gempa sentral yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk sebuah titik.
3)   Berdasarkan Hiposentrum
Hiposentrum adalah titik atau garis tempat pristiwa yang menimbulkan gempa terjadi yang terletak dalam lapisan lithosfer pada kedalaman berbeda-beda. Semakin dangkal hiposentrum, kekuatan gempa yang tercatat di permukaan bumi semakin besar. Berdasarkan hiposentrumnya, gempa dibedakan sbb:
a)      Gempa dalam yaitu gempa yang hiposentrumnya terdapat pada kedalaman 300-700 km.
b)      Gempa intermibier yaitu gempa yang hiposentrumnya terletak pada kedalaman 100-300 km.
c)      Gempa dangkal yaitu gempa yang hiposentrumnya kurang dari 100 km. 
4)   Berdasarkan jarak episentral
Episentral merupakan jarak jangkauan gempa terhadap jarak di sekiratnya. Semakin dekat dengan pusat gempa, getaran yang dirasakan semakin kuat dan kerusakan yang terjadi lebih besar. Berdasarkan episentralnya, gempa dibedakan sbb:
a)      Gempa setempat, yaitu gempa yang jaraknya kurang dari 10.000 km
b)      Gempa jauh yaitu gempa yang jaraknya sekitar 10.000 km.
c)      Gempa sangat jauh gempa yang jaraknya lebih dari 10.000 km.
4.         Dampak tenaga endogen bagi kehidupan
Tenaga endogen memiliki dampak positif dan negative bagi kehidupan. Dampak positif dan negative akan diuraikan dalam penjelasan di bawah ini:
a.       Dampak Positif
Dampak positif tenaga endogen sbb
1)      Membentuk bentang alam yang menarik, indah, dan menjadi daya tarik wisata.
2)      Abu vulkanik  yang dikeluarkan oleh gunung apai dapat menyuburkan lapisan tanah.
3)      Energy yang terdapat di gunung api dapat di manfaatkan sebagai sumber enegi geothermal
4)      Gunung apai menghasilkan banyak material yang dapat di manfaatkan manusia, seperti batu, pasir, belerang, batu apung dan berbagai jenis bahan galien lainnya.
5)      Gunung api merupakan daerah tangkapan air hujan yang sangat penting untuk menjaga ketersediaan air tanah. Hutan disekitar gunung api dapat di manfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup.
b.      Dampak Negatif
Dampak negative tenaga endogen yang paling umum dan sering terjado adalah bencana alam. Gunung api yang meletus akan mengeluarkan material panas yang merusak.awan panas yang meluncur cepat dapat merusak semua daerah yang di laluinya dan dapat menyebabkan timbulnya korban jiwa. Gunung api juga dapat mengeluarkan gas beracun yang sewaktu-waktu dapat muncul dan berbahaya bagi manusi yang menghirupnya karena dapat menyebabkan kematian. Selain gunung api meletus, gempa dengan kekuatan yang besar juga dapat meluluhlantakkan daerah di sekitarnya. Banyak bangunan yang rusak dan dapat enimbulkan korban jiwa.

C.     Proses pembentukan Muka Bumi oleh Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi, antara lain berasal dari air hujan, panas matahari, aliran air, angin, luncuran glesfer dan mahluk hidup. Tenaga eksogen ini menyebabkan terjadinya pelapukan, erosi gerak masa batuan, dan sedimentasi yang bersifat merusak bentuk muka bumi.
1.      Pelapukan. 
Pelapukan merupakan proses hancurnya batuan besar menjadi batuan kecil. Terjadinya pelapukan disebabkan oleh factor batuan, iklim, tofografi, dan vegetasi. Pelapukan dapat dibedakan menjadi pelapukan mekanik, kimia, dan biologis.
a.       Pelapukan mekanik
Pelapukan mekanik atau fisika disebut desintegrasi. Pelapukan mekanik adalah proses penghancuran batuan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil tanpa mengubah komposisi atau susunan kimianya. Proses ini bisa terjadi karena penyinaran matahari, perubahan suhu dan pembekuan air pada celah-celah batuan. 
b.      Pelapukan kimia
Pelapukan kimia atau disebut juga dekomposisi, adalah proses penghancuran batuan dengan mengubah susunan kimiawi batuan yang terlapukkan. Berlangsungnya proses tersebut memerlukan air. Di daerah yang curah hujannya tinggi dan di tumbuhi banyak vegatasi seperti di Indonesia, proses pelapukan kimia lebih berpengaruh dibandingkan pelapukan fisika, proses pelapukan kimia dibedakan sbb:
1)      Proses Oksidasi, jika zat pelapuknya adalah oksigen (O2). Contohnya besi yang bereaksi dengan oksigen akan terbentuk karat.
2)      Proses hidrolisa, jika zat pelapukannya adalah air contoh yang paling sederhana adalah pada peristiwa pelapukan di daerah kapur. Batu kapur (gamping) yang bereaksi dengan air akan membentuk endapan kalsium bikarbonat berupa stalaktif dan stalagmite.
c.       Pelapukan organis
Pelapukan organis atau biologis disebabkan oleh kegiatan organisme yaitu tumbuhan binatang dan manusia. Aktivitas mahluk hidup berpengaruh terhadap pelapukan batuan. Contohnya akar tanaman yang memanjang akan menyerap air dan mineral yang terkandung pada batuan sehingga lambat laun batuan tersebut akan terpecah menjadi ukuran lebih kecil, bahkan menjadi tanah. Lumut dan cendawan yang menempel pada batuan mendapatkan makanan dari dalam batuan sehingga batuan mudah lapuk.  
2.      Erosi
Erosi adalah suatu proses penghancuran tanah dan kemudian di pindahkan ke tempat lain oleh kekuatan air, es, angin, dan gravitasi. Berdasarkan penyebab erosi dapat disebabkan oleh air, gelombang air laut, es atau gletser, angin dan gravitasi.
a.       Erosi oleh air
Air yang mengalir, baik air sungai maupun air permukaan akan mengikis material batuan dan tanah yang dilaluinya. Semakin cepat aliran air semakin besar pula tenaga pengikisnya. Erosi oleh tenaga air di sungai dapat terjadi baik secara pertikal maupun horizontal. Erosi horizontal menyebabkan sungan menjadi semakin lebih lebar. Erosi vertical menyebabkan sungai akan menjadi lebih dalam dengan bentuk lembah seperti huruf V. contoh kenamppkan alam akibat erosi horizontal dan vertical adalah seperti yang terjadi pada sungai colorado    di amerika serikat. Lembah besar akibat erosi oleh air sungai tersebut dikenal dengan Grand Canyon.
Factor-faktor yang mempengaruhi kekuatan erosi air sbb:
1)         Volume air sebagai tenaga utama dalam proses erosi (makin besar volumenya makin besar erosinya).
2)         Kemiringan lereng (makin curam lerengnya, makin besar erosinya).
3)         Keadaan vegetasi (makin lebat vegetasinya, makin kecil erosinya).
b.      Erosi Oleh Gelombang Laut
Gelombang air laut dapat mengerosi pantai sehingga garis pantai semakin mundur kearah daratan. Erosi oleh gelombang laut di daerah pantai dikenal dengan abrasi.hasil abrasi dapat berbentuk dinding pantai yang curam (cliff), dataran abrasi, relung (lekukan pada dinding ciff), batu layar (strack), dan gua pantai (sea cave).  
c.       Erosi Oleh angin
Erosi oleh angin ini melibatkan dua proses yaitu, yaitu hilang atau pindahnya partikel-partikel yang halus oleh angin (deflasi) dan rusaknya permukaan batuan oleh hantaman-hantaman pertikel yang terbawa bersama-sama dengan angin (Aeolian Abration). Erosi yang disebabkan oleh angin ini sering terjadi di daerah gurun. Bentukan yang berhasil ditemui sebagai bentukan oleh angin antara lain berupa batu jamur.  
d.      Erosi Oleh Es atau Glester (glacial).
Aliran es yang mencair dapat mengakibatkan erosi pada permukaan tanah atau batuan yang di laluinya.  Selain oleh es itu sendiri aliran ini juga membawa batuan-batuan hasil pelapukan yang bertumbukan dengan permukaan tanah atau batuan yang di laluinya.
3.      Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengendapan materi-materi hasil erosi yang dibawa oleh tenaga pengangkut seperti air, angin, gelombang laut, dan glatser, materi-materi hasil erosi tersebut pada jarak tertentu akan mengalami penurunan kecepatan gerak atau berhenti sama seklai. Materi yang lebih besar tentu akan di endapkan terlebih dahulu dibandingkan materi yang lebih halus bentukan-bentukan hasil pengendapan sbb:
                               a.      Delta, yaitu suatu bentuk lahan yang dibentuk dari endapan sedimen  pada mulut suatu sungai, baik di laut maupun di danau.
                               b.      Gisik (beach), yaitu pantai (shore) yang berlereng landai yang terbentuk dari material lepas-lepas (tidak terkonsolodasi) terletak antara titik air surut, dan letak air pasang tertinggi yang dicapai oleh gelombang badai.
                               c.      Sand dunes atau gumuk pasir, yaitu gundukan pasir yang terbentuk karena pengendapan oleh angin banyak gumuk pasir ini di jumpai di daerah gurun.
                              d.      Bar, yaitu gosong pasir di pantai yang arahnya memanjang.
                               e.      Tombolo, yaitu gosong pasir yang menghubungkan pulau karang dengan pulau utama.
4.      Dampak tenaga  eksogen bagi kehidupan
Tenaga endogen memiliki dampak pisitif dan negative bagi kehidupan. Dampak positif dan negative tenaga endogen diuraikan dalam penjelasan di bawah ini.
a.       Dampak Positif
1)        Batuan beku terpecah-pecah menjadi batuan yang berukuran lebih kecil sehingga dapat di manfaatkan untuk berbagai kepentingan terutama bahan bangunan.
2)        Mineral-mineral berharga yang tadinya berada di bawah permukaan tanah, lambat laun tersingkap oleh tenaga eksogen sehingga memberikan manfaat bagi manusia.
b.      Dampak Negatif
1)        Erosi mengakibatkan lapisan tanah yang subur berkurang atau hilang.
2)        Erosi mengakibatkan pendangkalan di daerah sungai atau waduk.
3)        Erosi selain mengakibatkan pendangakalan, erosi juga menjadikan air sungai dan danau tidak jernih lagi.
4)        Angin kencang dan badai dapat merusak rumah dan bangunan.
5)        Hujan sangat deras mengakibatkan tanah longsor.
6)        Panas matahari yang berlebihan dapat menimbulkan kebakaran hutan.
7)        Abrasi di daerah pantai dapat menyebabkan bangunan menjadi rusak karena di hantam ombak terus menerus.