assalamualaikum

selamat datang di blog kami semoga apa yang kami sajikan bisa bermanfaat bagi kita semua amin

Minggu, 13 Juni 2010

Laporan praktikum

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKNG
Praktukum Fisika Dasar II merupakan sebuah mata kuliah yang harus di ikuti oleh sitap mahasiswa jurusan MIPA. Karena itulah pada tanggal 06 mei 2009 kami mahasiswa/i Prodi Fisika melakukan praktikum Fisika dasar II yang bertempat di Lab. Fisika Kampus STKIP Hamzanwadi Selong. Kami melakukan tiga kali praktikum dimana yang pertama adalah praktikum mengenai Lensa Tipis dan dilanjutkan dengan Viskositas Zat Cair, dan yang terakhir kami praktikkan adalh mengenai Harga Air Kalorimeter.
Kami melakukan praktikum + selama 4 minggu dan itu sempat di undur karena dalam proses praktikum ada beberapa hari tempat kami libur dan itu mau tidak mau menghambat jadwal praktikum yang sudah ditetapkan oleh panitia praktikum.
Pada saat melaksanakan praktikum ada suka dan duka yang kami alami dimana penyebabnya adalah bermacam-macam akantetapi kami tidak mau menyerah dengan halangan dan rintangan yang kami hadapi karena kami yakin bahwa itu semua adalah sebuah ujian bagi kami, yang apabila kami bisa menghadapinya dengan tenang maka kami akan lulus dalam ujian tersebut.

B. MANFAAT
Dalam hal praktikum ini banyak sekali manfaat yang kami dapatkan diantaranya kami bisa mengenal lebih dekat mengenai lesa tipis, harga air kalori meter dan viskositas zat cair walau dalam proses praktikum kami agak merasa kesulitan dan merasa bingung dengan apa yang diberika koas karena menurut kami banyak hal yang berkaitan dengan praktikum akan tetapi sengaja diabaikan.
Disamping itu juga kami dapat memahami lebih dalam mengenai dasar-dasar teori yang ada dalam praktikum yang kami lakukan.

BAB I
LAPORAN LENSA TIPIS

I. TUJUAN
1. Menyelidiki Hubungan Antara jarak Benda (S0), jarak Bayangan (S1), dan jarak titik Api (F)
II. PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Rabu, 06-05-2009
Waktu : 08.00 – 10.00 Wita
Tempat : Labolatorium MIPA FISIKA STKIP Hamzanwadi Selong
III. LANDASAN TEORI
Secara umum lensa dibagi menjadi 2 jenis yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa cekung cahaya yang sej ajar dan dekat dengan sumbu optik (paraksial) dibiaskan menyebar seakan-akan berasal dan suatu titik fokus maya di belakang lensa, oleh sebab itu lensa cekung dikatakan bersifat divergen. Sedangkan pada lensa cembung cahaya panaksial dibiaskan menuju ke titik fokus nyata di depan lensa, sehingga lensa cembung dikatakan bersifat konvergen. Jarak antara lensa dengan titik fokusnya dinamakan jarak fokus.
Bila sebuah benda (obyek) ditempatkan sejauh o dan lensa tipis yang mempunyai janak fokus f akan dihasilkan bayangan yang terletak sejaub i dan lensa yang memenuhi persamaan Gauss:

1. Mencari jarak fokns lensa cembung
(a) Dengan menggunakan persamaan Gauss (1)
Gambar 1. Lensa cembung
Benda, lensa cembung dan layar disusun seperti pada gambar 1.



Benda (obyek) mempakan anak panah iluminasi terang yang dibentuk oleh plat logam dan ampu. Dengan menggeser-geser layar maka pada posisi tertenm diperoleh bayangan yang nyata yang terjelas pada layar. Lakukan pengukuran I sebanyak 6 kali. Kemudian ulangi percobaan mi dengan mengubah jarak benda a, sebanyak 6 kali.
(b) Dengan pengukuran langsung
OIeh karena sinar datang yang sejajar sumbu dapat dihasilkan oleb benda yang terletak tak berhingga jauhnya dan lensa, maka jarak fokus lensa cembung dapat diukur langsung dengan menggunakan benda yang letaknya jauh sekali dan lensa. Untuk benda jauh mi bayangan nyatanya terletak pada jarak fokus lensa.
Arahkan lensa pada benda-benda jauh, misalnya awan di langit, ukur jarak bayangan awan mi yang tertangkap pada layar sebagai jarak fokus yang dicari. Lakukan berulang sampai 6 kali.
2. Mencari jarak fokus lensa cekung
Untuk mendapatkan bayangan nyata dan lensa cekung hams digunakan benda maya. Oleh sebab itu percobaan mi memerlukan lensa cembung sebagai ensa pembanm. Mula-mula disusun sistem benda-lensa-layar seperti pada gambar 2a dan dicari bayangan nyata yang dibentuk oleh lensa cembung. Kemudian lensa cekung diletakkan di antara lensa cembung dan layar sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung menjadi benda (obyek) maya bagi lensa cekung seperti tampak pada gambar 2b.
Kemudian dengan menggeser-geser layar akan didapat bayangan nyata lensa cekung tsb. Jarak fokus lensa cekung dapat dihitung dan pers. (I) dimana harga a negatif karena maya. Lakukan percobaan mi sebanyak 6 kali.
Kemudian ulangi percobaan mi dengan mengubah jarak a, sebanyak 6 kali.
Gb.2a
Gain bar 2. Fengukaranfokus lensa cekung






Lensa tipis adalah lensa yang ketebalannya dapat diabaikan sehingga pengukuran jarak titik fokus dilakukan dari satu titik yakni pusat lensa (vertex). Mari kita bandingkan perbedaan antara lensa tipis (Gambar 1) dan lensa tebal (Gambar 2). ¬¬

Gambar 1. Suatu lensa tipis


Gambar 2. Suatu lensa tebal
Kita mulai dari lensa tebal terlebih dahulu. Lensa tebal memiliki ketebalan lensa - jarak yang mesti dilalui sinar ketika bergerak dari permukaan 1 ke permukaan 2 - yang dalam pembentukan bayangan tak dapat diabaikan. Acuan untuk pengukuran jarak f1 (titik fokus 1) berbeda dengan acuan untuk f2 (titik fokus 2). f1 diukur dari bidang utama 1 (first principal plane) dan f2 diukur dari bidang utama 2 ( second principal plane). Jarak antara kedua bidang utama tersebut mesti diperhitungkan dalam penentuan bayangan.
Sementara lensa tipis mem¬¬iliki bidang utama 1 dan 2 yang berimpit sehingga hanya ada 1 bidang utama untuk lensa tipis. Konsekuensinya pengukuran jarak titik fokus mengacu pada bidang yang sama atau titik yang sama yaitu pusat lensa (vertex). Pada lensa tipis ketebalan lensa diabaikan sehingga tidak perlu dipertimbangkan dalam penentuan bayangan.
Rumus seperti :

dan rumus pembuat lensa :

hanya berlaku untuk lensa tipis karena rumus-rumus di atas diturunkan dengan asumsi lensa yang digunakan adalah lensa tipis.
I. ALAT DAN BAHAN
 Kit Optic
 Diafragma Anak Panah
 Lensa + 100 mm
 Lensa + 200 mm
 Kabel Penghubung
 Lampu
 Power suplay

II. LANGKAH PERCOBAAN
Pertama- tama kami merakit alat dan bahan yang akan kami gunakan untuk proses praktikum yaitu Sbb:









Kemudian setelah kami merangkai alat dan bahan seperti yang diatas, kami menghubungkan sumber cahaya dengan power suplay. Setelah itu kami mencoba untuk menyalakan lampu (sumber cahaya).
Setelah itu kami menggeser layar agar kami menperoleh gambar yang jelas. Dalam hal ini kami mengukur jarak benda (S0) sejauh 30 cm. Kami melakukan percobaan sebanyak 5 kali.


III. ANALISIS DATA
A. Analisis Data
Data hasil Pengamatan
No Jarak Benda (S0) (cm)
Jarak Bayangan (S1) (cm)
f f2
1 30
65
20.52 421.07
2 40
42
20.48 419.43
3 45
37
20.30 412.09
4 50
35
20.58 423.53
5 60
31
20.43 417.38

102.31
2093.5

a. percobaan pertama

b. Percobaan Ke-2

c. Percobaan Ke-3



d. Percobaan Ke- 4

e. Percobaan Ke-5

Rata-rata

=
Simpangan Baku ( Sf)



Ketidak Pastian Relatif ( KR)



Ketelitian = 100% - KR
= 100 % - 0.21 %
= 99.79%




B. Pembahasan
Sebelum kami melakukan penelitian kami terlebih dahulu merangkaikan alat yang akan kami gunakan untuk melakukan penelitian tersebut. Alat yang kami rangkaikan antara lain kit optic, diafragama anak panah, lensa + 100 dan + 200 mm, kabel penghubung, Lampu, dan power suplay.
Pertama-tama kami merangkai alat dan bahan yang kami sebutkan tadi dengan menggunakan rel yang sudah disediakan oleh asisten praktikan. Setelah itu kami mencoba untuk menghidupkan power suplay untuk memperoleh bayangn dari benda yang telah dipasang pada rel dengan jarak yang belum kami atur, hasilnya kami tidak mendapatkan bayangan yang jelas.
Kami mencoba untuk untuk mengatur jarak benda dimana kami pertama-tama mengatur jarak benda sejauh 30 cm dan setelah kami teliti ternyata kami mendapatkan jarak bayangannya (S1) sejauh 65 cm ini berarti kami memperoleh titik focus bayangan tersebut adalah 20.52 cm. Kemudian kami menaruh benda pada posisi 40 cm dan setelah kami amati jarak bayangan yang terbentuk adalah 42 cm ini bererti focus bayangan tersebut adalah 20.48 cm.
Pada percobaan ke-3 kami menaruh benda pada posisi 45 cm dan dalam percobaan kali ini kami memperoleh jarak bayangan yang terbentuk sejauh 37 cm yang mempunyai focus 20.30 cm.
Percobaan ke-4 kami menaruh benda pada posisi 50 cm setelah kami teliti kami memperoleh jaraka bayangan sejauh 35 cm dan setelah kami menghitungnya kami mendapatkan focus 20.58 cm.
Pada percobaan terakhir kami mencoba menentukan jaraka bayangan pada bendas yang berjarak 60 cm dan setelah kami amati dengan seksama kami memperoh jaraka nya sejauh 31 cmdan ini berarti focus dari bayangan tersebut adalah 20.43 cm.


IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktek kami diatas kami dapat menyimpulkan:
 Semakin Jauh jarak benda maka semakin jauh pula jarak bayangan
 Dalam hal ini jarak sangat berpengaruh terhadap focus bayangan.

B. Saran
Buat kaka’ yang yang menajadi asisten praktikan, kami sangat berharap agar diberikan kemudahan dalam mengerjakan tugas maupun laporan, karena ahir-ahir ini banyak sekali laporan yang harus kami buat dan kami kerjakan.disamping itu juga kami yang kuliah itu bukan semuanya menjadi anak kos-kosan melainkan ada yang kuliah sambil kerja dan dan ada juga yang mempunyai aktifitas lain yang semata mata dilakukan untuk menunjang biaya perkuliahan jadi disini kami sangat mengharapkan keringanan baik itu mengenai konsultasi maupun yang lainnya.
Mungkin Cuma ini yang bisa kami buat kurang lebihnya kami sangat mengharapkan pengertian dari kaka’ karena bagaimanapun juga kita masih sama-sama mahasiswa yang ining mengharapkan menjadi yang terbaik dan ingin membahagiakan orang tua. Kurang lebihnya kami minta maaf mungkin kata kata kami yang tidak berkenan buat yang membaca laporan ini ”wassalam”

BAB II
LAPORAN VISKOSITAS ZAT CAIR

I. TUJUAN
A. Menentukan Koefesien visikositas (kekentalan) zat cair berdasarkan hukum Stokes
II. PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Rabu, 13-05-2009
Waktu : 08.00 – 10.00 Wita
Tempat : Labolatorium MIPA FISIKA STKIP Hamzanwadi Selong
III. LANDASAN TEORI
Viskositas adalah gesekan internal fluida. Gaya viskositas melawan gerak sebagian fluida relatif tarhadap yang lain. Viskositas adalah alasan mendayung perahu di air yang tenang . tetapi juga merupakan alasan mengapa dayung bisa bekerja. Efek fiskositas merupakan hal yang penting di dalam aliran fluida dalam pipa, aliran darah, pelumasan bagian dalam mesin, dan contoh keadaan lainnya.
Fluida viskos cendrung melekat pada permukaan padat yang bersentuhan dengannya. Terdapat lapisan batas fluida yang tipis di dekat permukaan dimana fluida hampir diam terhadap permukaan, itulah sebabnya mengapa partikel-partikel debu dapat melekat di daun kipas meskipun daun kipas sedang berputar dengan cepat.
Contoh yang paling sederhana dari aliran viskositas adalah aliran fluida antara dua plat paralel. Dimana bagian bawah pelat tetap diam, dan bagian atas tetap bergerak dengan kecepatan konstan V. Fluida yang bersentuhan dengan masing-masing permukaan memiliki kecepatan yang sama dengan permukaan. Laju aliran pada lapisan tengah fluida bertambah secara homogrn dari permukaan satu ke permukaan lain,seperti ditunjukkan anak panah sehingga lapisan fluida meluncur dengan mulus satu sama lain.
Dalam benda padat regangan geser sebanding dengan tegangan geser, dalam fluida regangan geser selalu bertambah dan tanpa batas sepanjang tegangan geser. Tegangan tidak tergantung pada regangan geser tetapi tergantung pada laju perubahannya. Laju perubahan regangan juga disebut leju regangan.sama dengan perubahan rata-rata dd’ (laju p dari permukaan yang bergerak) dibagi dengan l. Yaitu
Laju perubahan regangan geser = laju regangan =
Kita devinisikan viskositas fluida, dinotasikan sebagai rasio tegangan geser, , dengan laju regangan:

Dengan mengatur kembali persamaan diatas kita lihat bahwa gaya yang dibutuhkan untuk melakukan gerakan berbanding lurus dengan gaya maka kita mendapat persamaan lagi:

Fluida yang mengalir dengan mudah, seperti air atau minyak tanah, memiliki viskositas yang lebih kecil daripada ciran kental seperti madu atau oli motor. Viskositas seluruh fluida sangat tergantung pada suhu. Bertambah untuk gas dan berkurang untuk cairan saat suhu meningkat. Dimana tujuan utama perancang oli untuk perlumas mesin adalah untuk mengurangi variasi suhu dari viskositas semaksimal mungkin.

IV. ALAT DAN BAHAN
 Klereng / bola besi
 Seperangkat alat viskositas
 stopwact
 fluida/oli
 neraca ohaus
 jangka sorong
 gelas kimia
 termometer



V. LANGKAH PERCOBAAN
Pada saat kami melakukan praktikum visikositas zat cair langkah pertama yangkami lakukan adalah mengumpulkan alat dan bahan yang akan kami gunakan praktikum yaitu berupa neraca ohaus bola besi dalam hal ini kami menggunakan klereng sebagai penggantinya, oli / fluida, gelas kimia, jangka sorong.
Pertama tama kami mencari volume klereng dengan cara mengukur diameter dan menimbang massanya hal ini kami lakukan untuk mendapatkan massa jenis klereng tersebut. Kemudian untuk mencari massa jenis fluida kami menimbang fluida untuk mencari massanya.
Setelah itu kami mencoba untuk melakukan percobaan dengan menjatuhkan klereng tersebut kedalm oli dan menghitung lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik 50 cm.

VI. ANALISIS DATA
A. Analisis Data
Data hasil Pengamatan
No S (m) T(s)


1 0.5 5.86 69.00 4761.0
2 0.5 2.77 68.07 4633.5
3 0.5 5.82 68.07 4633.5
4 0.5 5.99 70.84 5018.3
5 0.5 5.96 69.00 4761.0

344.98
23807.3


A. Menentukan Massa Jenis Benda( )
Diameter = 2.49 cm
Jari-jari (r)= 1.25 cm
Massa Benda = 19.9 gr
Volume Benda

B. Menentukan Massa Jenis Fluida ( )

C. Menentukan Kecepatan (V)










Rata-rata

=
Simpangan Baku



Ketidak Pastian Relatif ( KR)




Ketelitian = 100% - KR
= 100 % - 0.36 %
= 99.64%




B. Pembahasan
Cara pertama yang kita lakukan adalah mengukur diameter menda dengan menggunakan jangka sorong dan hasilnya kita peroleh Diameter = 2.49 cm itu berararti benda mempunyai jari-jari (r) = 1.25 cm. setelah itu kami menimbang benda untuk memperoleh massa benda dan massanya seberat 19.9 gr kemudian kami mencari volume benda dengan menggunakan rumus karena volume benda yang akan kami cari merupakan benda bundar, setelah kami hitung kami mendapat volume banda tersebut sebesar 8.18 cm3. setelah volume dan massa benda kami temukan maka kami mencari massa jenis benda dengan menggunakan persamaan setelah kami hitung kami memperoleh massa jenis benda seberat .
Selanjutnya kami mencari massa jenis fluida. Tetapi sebelumya kami menimbang gelas kimia yang kosong dan kami mendapatkan massanya sebesar 48 gram kemudian kami isi gelas tersebut dengan oli sebanyak 20 ml dan setelah kami timbang kami mendapatkan hasil 63 gram. Setelah itu kami mencari massa oli dengan mengurangkan massa benda yang di taruhkan oli dengan massa benda yang kosong dan kami memperoleh hasil 15 gram. Kemudian kami mencari massa jenis fluida dengan menggunakan rumus yang sama dengan mencari massa jenis benda yaitu setelah kami hitung kami memperoleh massa jenis oli yang kami ubah kedalam .
Setelah itu kami mencari kecepatan dengan menggunakan persamaan . Setelah kecepatan dari percobaan pertama sampai percobaan terakhir kami temukan kami langsung mencari viskositas dari fluida dangan menggunakan persamaan .

VII. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktek kami diatas kami dapat menyimpulkan:
 Dalam melakukan percobaan viskositas hal yang berpengaruh adalah massa jenis benda dan massa jenis fluida.
 Jika massa benda semakain besar maka waktu yang dibutuhkan adalah semakin sedikit.

B. Saran
Dari awal praktikum pertama sampai yang kami lakukan saat ini ternya setelah saya membandingkan dengan praktikum smester pertama ternya praktikum semester ini koas-koasnya agak malas dan tidak tepat waktu dan kedisiplinan yang di gembar gemborkan smester pertama tenyata tidak lebih dari panas-panas tahi ayam semata.
Mungkin Cuma ini yang bisa kami buat kurang lebihnya kami minta maaf mungkin kata kata kami yang tidak berkenan buat yang membaca laporan ini ”wassalam”


BAB II
HARGA AIR KALORI METER

I. TUJUAN
a. Memahami Konsep ke-0 Termodinamika (keseimbangan Termal)
b. Menentukan harga air kalorimeter
II. PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Rabu, 17-05-2009
Waktu : 08.00 – 10.00 Wita
Tempat : Labolatorium MIPA FISIKA STKIP Hamzanwadi Selong
III. LANDASAN TEORI
Suatu kalor biasanya sidefinisikan kuantitatif dalam perubahan tertentu yang dihasilkan dalam sebuah benda selama proses tertentu. Jadi jika temperatur dari satu kg air dipanaskan dari 14.5-15.5 oC, dengan memanaskan air tersebut maka kita katakan sati kilo kalori (Kcal) kalor telah ditambah kepada sistem tersebut.
Kalori = 10-3Kcal, yang digunakan sebagai satuan kalor. Dalam sistem teknik maka satuan kalori adalah satuan termal inggris (Brithis termal Unit/BTU), yang di divinisikan sebagai kalor yang perlu untuk menaikkan temperatursatu pon air 63 ke 64 oF.
Tiap zat berbeda terhadap zat yang lain dalam dalam kuantitas. Kalor yang diperlukan untuk menghasilkan suatu kenaikan temperatur yang diberikan di dalam sebuah massa yang diberikan. Perbandingan banyaknya kalor yang diberikan pada sebuah benda untuk kenaikan temperaturnya sebanyak disebut kapasitas kalor C dari benda tersebut:



Kapasitas kalor persatuan massa sebuah benda yang dinamakan kalor jenis adalah ciri/karakteristik dari bahan yang membentuk benda tersebut.

Untuk mengukur suhu sebuah benda sentuhkan termometer dengan benda tersebut, setelah termometer mencapai puncaknya sistem telah mencapai nilai kesetimbangan dimana intraksi antara termometer dengan benda tidak menyebabkan perubahan lebih jauh dari sistem dan sistem inilah yang disebut kesetimbangan termal.
Dapat disimpulkan bahwa dua buah sistem berada dalam kesetimbangan termal jika hanya memiliki suhu yang sama.
IV. ALAT DAN BAHAN
 Kalorimeter
 Thermometer
 Neraca ohaus
 Bejana Gelas
 Pemanas
 Stop Wach
 Air Murni

V. LANGKAH PERCOBAAN
a. Memanaskan sejumlah air yang telah ditimbang massanya (m1) kedalam bejana logam, yang kemudian dipanaskan sampai suhunya mencapai (t1).
b. Memasukkan sejumlah air yang sudah ditimbang dan bermassa (m2) kedalam kalorimeter yang suhunya t2 (t1>t2).
c. Kemudian dengan cepat menuangkan air yang sudah dipanaskan kedalam kalorimeter.
d. Sambil diaduk pelan-pelan dicatat suhunya sampai diperoleh suhu yang tidak berubah lagi (tetap). Suhu yang tetap tadi sebagai kesetimbangan akhir (ta).
e. Mengulangi percobaan tersebut beberapa kali dengan variasi massa dan suhu yang berbeda-beda.


VI. ANALISIS DATA
a. Analisis Data
Data hasil Pengamatan
No m1 m2 t1 (¬oC) t2 (¬oC) ta (¬oC) H
1 38 20 62 29 49 2.84
2 56 20 63 29 48 13.5
3 67 20 69 29 56 8.28






H H2
2.84 8.07
13.5 182.25
8.28 68.6







Rata-rata

=
Simpangan Baku ( SH)




Ketidak Pastian Relatif ( KR)



Ketelitian = 100% - KR
= 100 % - 37.65 %
= 62.35%




b. Pembahasan
Pada saat melakukan praktikum harga Air kalorimeter langkah yang pertama kami lakukan adalah mengambil Air yang akan digunakan untuk praktikum. Sebelumnya kami kalibrasi dahulu neraca yang akan kami gunakan, setelah kami tentukankan kalibrasinya kami kemudian menimbang cawan atau gelas kimia dan memperoleh massa seberat 63 gr.
Setelah itu kami mengambil 40 ml air yang kemudian kami timbang untuk mendapatkan m1 setelah kami timbang ternyata massanya seberat 101gr ini berarti massa air pada percobaan pertama adalah 38 gr nilai ini kami peroleh dari selisih antara massa cawan + Air dengan massa cawan kosong.
Kemi melakukan hal yang sama pada percobaan kedua dan 3 dengan menimbang masing-masing 50 dan 60 ml air dan menghasilkan masing-masing m1 percobaan ke-2 dan Ke-3 seberat 56 dan 67 gr. Setelah itu kami mencari m2 dengan menggunakan proses yang sama dengan mencari m1 akan tetapi bedanya adalah m2 harus sama jumlahnya dari percobaan pertama sampi terakhir.
Kami mencari m2 dengan menimbang 20 ml air yang kemudian kami langsung masukkan kedalam bejana logam, sementara itu kami memanaskan m1dari percobaan pertama tadi. Dan setelah mencapai titik didih kami mengukur suhunya yang kami gunakan sebagai t1, dan kemudian kami campur air yang dengan air yang sudah kami taruh dalam bejana terus kami mengadukknya secara perlahan lahandan mengukur suhunya yang akan kami gunakan sebagai ta.
Untuk mencari t2 kami menggunakan rata-rata suhu kamar yaitu 29oC dari percobaan pertama sampai terakhir. Setelah semuanya kami peroleh yaitu m1, m2, t1,t2, dan ta maka kami mencari nilai H dengan rumus.



VII. PENUTUP
a. Kesimpulan
Dari hasil praktek kami diatas kami dapat menyimpulkan:
 Yang berpengaruh terhadap percobaan kali ini adalah suhu dan massa air

b. Saran
Dalam hal ini kami tidak banyak memberikan saran hanya saja kami berharap pada kaka’ semua karena tidak ada satupun manusia dimuka bumi ini yang sempurna jadi jika ada ada kam iyang belum mengerti dan belum faham mengenai teori ataupun materi yang diberikan itu hal yang sangat wajar, jadi jadi orang jangan sok pinter.
Mungkin Cuma ini yang bisa kami buat kurang lebihnya kami sangat mengharapkan pengertian dari kaka’ karena bagaimanapun juga kita masih sama-sama mahasiswa yang ining mengharapkan menjadi yang terbaik dan ingin membahagiakan orang tua. Kurang lebihnya kami minta maaf mungkin kata kata kami yang tidak berkenan buat yang membaca laporan ini ”wassalam”

Daftar Pustaka

Brusses, M B 1988. langkah jitu memahami dan mengajar fisika. pustaka jaya . Malang.
Darmawan Djonoputro. B. 1970. Teori Ketidakpastian. Penerbit ITB.
University of Swiss. 1985. Physics Laboratory Manual.
Saipul Adnan. 1987. Petunjuk Dalam Melakukan Praktikum. Pustaka Sejati. Malang.
Sastia Djoko. 1985. Alat-alat Optic.ITB.Bandung
Tuti wijatya. 1975. Viskositas Zat Cair.ITB.Bandung
Zulfin Arifin. 1978. Lensa tipis dan kegunaannya. Pustaka Sejati. Malang.
Tuti wijatya. 1975. Viskositas Zat Cair.ITB.Bandung

Makalah Agama Islam

A. Arti Definisi Dan Pengertian Al Qur'an
Al-Quran adalah firman atau wahyu yang berasal dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara melalui malaikat jibril sebagai pedoman serta petunjuk seluruh umat manusia semua masa, bangsa dan lokasi. Alquran adalah kitab Allah SWT yang terakhir setelah kitab taurat, zabur dan injil yang diturunkan melalui para rasul.
Al Qur’an adalah sebuah kitab yang sempurna, tiada satupun karya gemilang manusia yang mampu menandingi keunggulan dan keistimewaannya. Suatu kitab yang dalam sejarahnya yang panjang belum pernah memiliki daftar ralat sekalipun diterbitkan oleh berbagai penerbit dalam satu negara bahkan oleh berbagai negara yang berbeda. Suatu kitab yang tiada pernah henti-hentinya dibaca, dihafalkan dan dicari penegertian maknanya oleh berjuta-juta orang dari berbagai generasi.
B. Sejarah Turunnya Al-Quran
Allah SWT menurunkan Al-Qur'an dengan perantaraan malaikat jibril sebagai pengentar wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW di gua hiro pada tanggal 17 ramadhan ketika Nabi Muhammad berusia / berumur 41 tahun yaitu surat al alaq ayat 1 sampai ayat 5. Sedangkan terakhir alqu'an turun yakni pada tanggal 9 zulhijjah tahun 10 hijriah yakni surah almaidah ayat 3.
Al-quran turun tidak secara sekaligus, namun sedikit demi sedikit baik beberapa ayat, langsung satu surat, potongan ayat, dan sebagainya. Turunnya ayat dan surat disesuaikan dengan kejadian yang ada atau sesuai dengan keperluan. Selain itu dengan turun sedikit demi sedikit, Nabi Muhammad SAW akan lebih mudah menghafal serta meneguhkan hati orang yang menerimanya. Lama al-quran diturunkan ke bumi adalah kurang lebih sekitar 22 tahun 2 bulan dan 22 hari.
C. Pokok Ajaran Dalam Isi Kandungan AlQuran
1. Tauhid - Keimanan terhadap Allah SWT
2. Ibadah - Pengabdian terhadap Allah SWT
3. Akhlak - Sikap & perilaku terhadap Allah SWT, sesama manusia dan makhluk lain
4. Hukum - Mengatur manusia
5. Hubungan Masyarakat - Mengatur tata cara kehidupan manusia
6. Janji Dan Ancaman - Reward dan punishment bagi manusia
7. Sejarah - Teledan dari kejadian di masa lampau
D. Keistimewaan Dan Keutamaan Al-Quran Dibandingkan Dengan Kitab Lain
1. Memberi petunjuk lengkap disertai hukumnya untuk kesejahteraan manusia segala zaman, tempat dan bangsa.
2. Susunan ayat yang mengagumkan dan mempengarihi jiwa pendengarnya.
3. Dapat digunakan sebagai dasar pedoman kehidupan manusia.
4. Menghilangkan ketidakbebasan berfikir yang melemahkan daya upaya dan kreatifitas manusia (memutus rantai taqlid).
5. Memberi penjelasan ilmu pengetahuan untuk merangsang perkembangannya.
6. Memuliakan akal sebagai dasar memahami urusan manusia dan hukum-hukumnya.
7. Menghilangkan perbedaan antar manusia dari sisi kelas dan fisik serta membedakan manusia hanya dasi takwanya kepada Allah SWT.
E. Surat Al Fatihan Sebagai Pembuka Al Qur’an
Surat Al Faatihah (Pembukaan) yang diturunkan di Mekah dan terdiri dari 7 ayat adalah surat yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap diantara surat-surat yang ada dalam Al Quran dan termasuk golongan surat Makkiyyah. Surat ini disebut Al Faatihah (Pembukaan), karena dengan surat inilah dibuka dan dimulainya Al Quran. Dinamakan Ummul Quran (induk Al Quran) atau Ummul Kitaab (induk Al Kitaab) karena dia merupakan induk dari semua isi Al Quran, dan karena itu diwajibkan membacanya pada tiap-tiap sembahyang.
Dinamakan pula As Sab'ul matsaany (tujuh yang berulang-ulang) karena ayatnya tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam sembahyang.
Surat ini mengandung beberapa unsur pokok yang mencerminkan seluruh isi Al Quran, yaitu :
1. Keimanan:
Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa terdapat dalam ayat 2, dimana dinyatakan dengan tegas bahwa segala puji dan ucapan syukur atas suatu nikmat itu bagi Allah, karena Allah adalah Pencipta dan sumber segala nikmat yang terdapat dalam alam ini. Diantara nikmat itu ialah : nikmat menciptakan, nikmat mendidik dan menumbuhkan, sebab kata Rab dalam kalimat Rabbul-'aalamiin tidak hanya berarti Tuhan atau Penguasa, tetapi juga mengandung arti tarbiyah yaitu mendidik dan menumbuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa segala nikmat yang dilihat oleh seseorang dalam dirinya sendiri dan dalam segala alam ini bersumber dari Allah, karena Tuhan-lah Yang Maha Berkuasa di alam ini. Pendidikan, penjagaan dan Penumbuahn oleh Allah di alam ini haruslah diperhatikan dan dipikirkan oleh manusia sedalam-dalamnya, sehingga menjadi sumber pelbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat menambah keyakinan manusia kepada keagungan dan kemuliaan Allah, serta berguna bagi masyarakat. Oleh karena keimanan (ketauhidan) itu merupakan masalah yang pokok, maka didalam surat Al Faatihah tidak cukup dinyatakan dengan isyarat saja, tetapi ditegaskan dan dilengkapi oleh ayat 5, yaitu : Iyyaaka na'budu wa iyyaka nasta'iin (hanya Engkau-lah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan). Janji memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk.
Yang dimaksud dengan Yang Menguasai Hari Pembalasan ialah pada hari itu Allah-lah yang berkuasa, segala sesuatu tunduk kepada kebesaran-Nya sambil mengharap nikmat dan takut kepada siksaan-Nya. Hal ini mengandung arti janji untuk memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk. Ibadat yang terdapat pada ayat 5 semata-mata ditujukan kepada Allah.
2. Hukum-hukum:
Jalan kebahagiaan dan bagaimana seharusnya menempuh jalan itu untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Maksud "Hidayah" disini ialah hidayah yang menjadi sebab dapatnya keselamatan, kebahagiaan dunia dan akhirat, baik yang mengenai kepercayaan maupun akhlak, hukum-hukum dan pelajaran.
3. Kisah-kisah:
Kisah para Nabi dan kisah orang-orang dahulu yang menentang Allah. Sebahagian besar dari ayat-ayat Al Quran memuat kisah-kisah para Nabi dan kisah orang-orang dahulu yang menentang. Yang dimaksud dengan orang yang diberi nikmat dalam ayat ini, ialah para Nabi, para shiddieqiin (orang-orang yang sungguh-sungguh beriman), syuhadaa' (orang-orang yang mati syahid), shaalihiin (orang-orang yang saleh). Orang-orang yang dimurkai dan orang-orang yang sesat, ialah golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.
Surat Al Fatihaah ini melengkapi unsur-unsur pokok syari'at Islam, kemudian dijelaskan perinciannya oleh ayat-ayat Al Quran yang 113 surat berikutnya.
Persesuaian surat ini dengan surat Al Baqarah dan surat-surat sesudahnya ialah surat Al Faatihah merupakan titik-titik pembahasan yang akan diperinci dalam surat Al Baqarah dan surat-surat yang sesudahnya.
¬¬Dibahagian akhir surat Al Faatihah disebutkan permohonan hamba supaya diberi petunjuk oleh Tuhan kejalan yang lurus, sedang surat Al Baqarah dimulai dengan penunjukan al Kitaab (Al Quran) yang cukup sempurna sebagai pedoman menuju jalan yang dimaksudkan itu.

F. Urutan surat dalam Al Quran:

No. Surat Jml. ayat

1 Al Faatihah 7
2 Al Baqarah 286
3 Ali 'Imran 200
4 An Nisaa' 176
5 Al Maa-idah 120
6 Al An'am 165
7 Al A'raaf 206
8 Al Anfaal 75
9 At Taubah 129
10 Yunus 109
11 Huud 123
12 Yusuf 111
13 Ar Ra'd 43
14 Ibrahim 52
15 Al Hijr 99
16 An Nahl 128
17 Al Israa' 111
18 Al Kahfi 110
19 Maryam 98
20 Thaahaa 135
21 Al Anbiyaa' 112
22 Al Hajj 78
23 Al Mu'minuun 118
24 An Nuur 64
25 Al Furqaan 77
26 Asy Syu'araa' 227
27 An Naml 93
28 Al Qashash 88
29 Al 'Ankabuut 69
30 Ar Ruum 60
31 Luqman 34
32 As Sajdah 30
33 Al Ahzab 73
34 Saba' 54
35 Faathir 45
36 Yaasiin 83
37 Ash Shaaffat 182
38 Shaad 88
39 Az Zumar 75
40 Al Mu'min 85
41 Fushshilat 54
42 Asy Syuura 53
43 Az Zukhruf 89
44 Ad Dukhaan 59
45 Al Jaatsiyah 37
46 Al Ahqaaf 35
47 Muhammad 38
48 Al Fath 29
49 Al Hujuraat 18
50 Qaaf 45
51 Adz Dzariyaat 60
52 Ath Thuur 49
53 An Najm 62
54 Al Qamar 55
55 Ar Rahmaan 78
56 Al Waaqi'ah 96
57 Al Hadiid 29
58 Al Mujaadilah 22
59 Al Hasyr 24
60 Al Mumtahanah 13
61 Ash Shaff 14
62 Al Jumu'ah 11
63 Al Munaafiquun 11
64 At Taghaabun 18
65 Ath Thalaaq 12
66 At Tahriim 12
67 Al Mulk 30
68 Al Qalam 52
69 Al Haaqqah 52
70 Al Ma'aarij 44
71 Nuh 28
72 Al Jin 28
73 Al Muzzammil 20
74 Al Muddatstsir 56
75 Al Qiyaamah 40
76 Al Insaan 31
77 Al Mursalaat 50
78 An Naba' 40
79 An Nazi'at 46
80 'Abasa 42
81 At Takwiir 29
82 Al Infithaar 19
83 Al Muthaffifiin 36
84 Al Insyiqaaq 25
85 Al Buruuj 22
86 Ath Thaariq 17
87 Al A'laa 19
88 Al Ghaasyiyah 26
89 Al Fajr 30
90 Al Balad 20
91 Asy Syams 15
92 Al Lail 21
93 Adh Dhuhaa 11
94 Alam Nasyrah 8
95 At Tiin 8
96 Al 'Alaq 19
97 Al Qadr 5
98 Al Bayyinah 8
99 Al Zalzalah 8
100 Al 'Aadiyaat 11
101 Al Qaari'ah 11
102 At Takaatsur 8
103 Al 'Ashr 3
104 Al Humazah 9
105 Al Fiil 5
106 Quraisy 4
107 Al Maa'uun 7
108 Al Kautsar 3
109 Al Kaafiruun 6
110 An Nashr 3
111 Al Lahab 5
112 Al Ikhlash 4
113 Al Falaq 5
114 An Naas 6

G. Urutan juz dalam Al Quran:
Juz Surat

1 Al Faatihah 1

2 Al Baqarah 142

3 Al Baqarah 253

4 Ali 'Imran 92

5 An Nisaa' 24

6 An Nisaa' 148

7 Al Maa-idah 83

8 Al An'aam 11

9 Al A'raaf 88

10 Al Anfaal 41

11 At Taubah 94

12 Huud 6

13 Yusuf 53

14 Al Hijr 2

15 Al Israa' 1

16 Al Kahfi 75

17 Al Anbiyaa' 1

18 Al Mu'minuun 1

19 Al Furqaan 21

20 An Naml 60

21 Al 'Ankabuut 45

22 Al Ahzab 31

23 Yaasiin 22

24 Az Zumar 32

25 Fushshilat 47

26 Al Ahqaaf 1

27 Adz Dzaariyaat 31

28 Al Mujaadilah 1

29 Al Mulk 1

30 An Naba' 1



H. AYAT MUHKAM DAN MUTASYABIHAT

Al-Qur’an terdiri dari ayat muhkam dan mutasyabihat dimana yang dimaksud dengan ayat muhkam adalah ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat dipahami dengan mudah. Dan ada juga yang Termasuk dalam pengertian ayat-ayat mutasyaabihaat: ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara mendalam; atau ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari kiamat, surga, neraka dan lain-lain. Seperti yang di jelaskan dalam Al-qur’an


Artinya: Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (Q.S. Ali Imran : 7 )
Contoh Ayat Mutasyabihat
           
Artinya : Alif laam raa, (Inilah) suatu Kitab yang ayat-ayatNya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) yang Maha Bijaksana lagi Maha tahu, (Q.s. Huud : 1)




I. Pokok-pokok Isi Al-Qur’an

Islam
Dalam bahasa Arab, Islām, al-islām, الإسلام berarti “berserah diri” dan merupakan suatu ”Dīn” yang berarti “aturan” atau “sistem”sebagaimana disebut dalam (QS Al-Maidah:83).
                  •    

Artinya : Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang Telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami Telah beriman, Maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad s.a.w.). (QS Al-Maidah:83).


Secara etimologis, Islam diturunkan dari akar yang sama dengan kata salām yang berarti “damai”, “salima” yang berarti “selamat sentausa” atau ”aslama-yuslimu-islaman” yang berarti menciptakan kedamaian, keselamatan, kesejahteraan hidup dan kepasrahan kepada Allah.
Ajaran Islam
Islam adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Agama Islam dapat dijelaskan sesuai hadist riwayat Muslim dibawah ini :
Dari Umar ra. juga dia berkata : “Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah s.a.w suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah s.a.w) seraya berkata: “Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah s.a.w, “Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu“, kemudian dia berkata, “anda benar“.
Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi, “Beritahukan aku tentang Iman?“ Lalu beliau bersabda, “Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk“, kemudian dia berkata, “anda benar“. Kemudian dia berkata lagi, “Beritahukan aku tentang ihsan ?“. Lalu beliau bersabda, “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata, “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda, “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata, “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya“, beliau bersabda, “Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya“, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah s.a.w) bertanya, “Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui“. Beliau bersabda, “Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian“. (HR. Muslim).
Hadits ini menerangkan pokok-pokok ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan serta memperhatikan isi Al Qur’an secara keseluruhan maka dapat dikembangkan bahwa pada dasarnya sistematika dan pengelompokkan ajaran Islam secara garis besar adalah aqidah, syariah dan akhlak.
Aqidah adalah bentuk jamak dari kata Aqaid, adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak tercampur sedikitpun dengan keragu-raguan. Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara mudah oleh manusia berdasarkan akal, wahyu (yang didengar) dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan dalam hati, dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.
Aqidah dalam Al-Qur’an dapat di jabarkan dalam surat (Al-Maidah, 5:15-16) yg berbunyi
                                           

“Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab
yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang
mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan dengan kitab itu pula Allah
mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang
benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus”

Aqidah, syariah dan akhlak pada dasarnya merupakan satu kesatuan dalam ajaran islam. Ketiga unsur tersebut dapat dibedakan tetapi tidak bisa dipisahkan. Aqidah sebagai system kepercayaan yg bermuatan elemen-elemen dasar keyakinan, menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama. Sementara syariah sebagai system nilai berisi peraturan yang menggambarkan fungsi agama. Sedangkan akhlaksebagai sistematika menggambarkan arah dan tujuan yg hendak dicapai agama.
Muslim yg baik adalah orang yg memiliki aqidah yg lurus dan kuat yg
mendorongnya untuk melaksanakan syariah yg hanya ditujukan pada Allah sehingga tergambar akhlak yg terpuji pada dirinya.
Atas dasar hubungan itu, maka seseorang yg melakukan suatu perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi oleh aqidah atau keimanan, maka orang itu termasuk ke dalam kategori kafir. Seseorang yg mengaku beraqidah atau beriman, tetapi tidak mau melaksanakan syariah, maka orang itu disebut fasik. Sedangkan orang yg mengaku beriman dan melaksanakan syariah tetapi dengan landasan aqidah yg tidaklurus disebut unafik.
Aqidah, syariah dan akhlak dalam Al-Qur’an disebut iman dan amal saleh. Iman menunjukkan makna aqidah, sedangkan amal saleh menunjukkan pengertian syariah dan akhlak. Seseorang yg melakukan perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi aqidah, maka perbuatannya hanya dikategorikan sebagai perbuatan baik. Perbuatan baik adalah perbuatan yg sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, tetapi belum tentu dipandang benar menurut Allah. Sedangkan perbuatan baik yg didorong oleh keimanan terhadap Allah sebagai wujud pelaksanaan syariah disebut amal saleh.Kerena itu didalam Al-Qur’an kata amal saleh selalu diawali dengan kata iman.
antara lain firman Allah dalam (An-Nur, 24:55)
“Allah menjanjikan bagi orang-orang yg beriman diantara kamu dan mengerjakan amal saleh menjadi pemimpin di bumi sebagaimana Ia telah menjadikan orang-orang dari sebelum mereka (kaum muslimin dahulu) sebagai pemimpin; dan mengokohkan bagi mereka agama mereka yg Ia Ridhai bagi mereka; dan menggantikan mereka dari rasa takut mereka (dengan rasa) tenang. Mereka menyembah (hanya) kepada-Ku, mereka tidak menserikatkan Aku dengan sesuatupun. Dan barang siapa ingkar setelah itu, maka mereka itu adalah orang-orang yg fasik”

Ditinjau dari ajarannya, Islam mengatur berbagai aspek kehidupan pada manusia yang meliputi :
1. Hubungan manusia dengan Allah (Hablum Minallah).
Sesuai firman yang berbunyi :
      
”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahku”. (QS.Adz dzariyat: 56)
2. Hubungan Manusia dengan Manusia (Hablum minan-Naas).
Sesuai firman yang berbunyi :
      •   •    
”Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan”. (QS.Al-maidah:2).
3. Hubungan manusia dengan makhluk lainnya/ lingkungan.
Sesuai firman yang berbunyi :
            •    

Artinya : Dia Telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya[726], Karena itu mohonlah ampunan-Nya, Kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)." (QS.Huud:61)
[726] Maksudnya: manusia dijadikan penghuni dunia untuk menguasai dan memakmurkan dunia.
Agama islam adalah agama yang luwes yang mencakup segala aspek kehidupan segala sesuatu tentang kehidupan baik di alam Dunia maupun Akhirat talah diatur dan tercantum dengan jelas didalam kitab suci Al-Qur’an. Agama Islam Juga sangat menghargai yang namanya perbedaan pendapat segagaimnan yang tercantum dalam QS Al Baqarah Ayat 176 sbb:
Ayat Al- Qur’an tentang perbedaan pendapat
 •  •    •        

Artinya : Yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al Kitab dengan membawa kebenaran; dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) Al Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh (dari kebenaran). ( QS. Albaqarah : 176)
J. Al Qur’an Dan Ilmu Pengetahun
Al-Qur’an sebagai kitab yang terahir diturunkan merupakan sebuah gabungan yang mencakup semua isi kitab-kitab sebelumnya. Mulai dari hal yang paling kecil sampai perkara terbesar semuanya ada dalam Al-Qur’an baik itu berupa Iptek, sosial, Budaya dan lain sebagainya.
Beberapa Ayat yang terdapat dalam Kitab Suci Al-Qur’an yang berhubungan dengan Ilmu pengetahuan diantaranya
Teori terbang dalam Al-Qur’an
                 
Artinya: Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? tidak ada yang menahannya (di udara) selain yang Maha Pemurah. Sesungguhnya dia Maha melihat segala sesuatu.(Qs Al Mulk : 19)
Dari ayat diatas kita bisa melihat gambaran tentang bagaimana kapal terbang bisa melayang di udara yaitu menggunakan teknik burung saat terbang. Dan ayat ini juga sebagai awal motipasi untuk membuat pesawat terbang.

Ilmu Biologi Dlm Al qur’an
            
Artinya : Dan kami Telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan kami turunkan hujan dari langit, lalu kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya. .(Qs Hijr : 22)

K. Pendapat Para Ulama’ Besar Mengenai Pokok Isi Al-Qur’an
Al Qur’an adalah sebuah kitab yang sempurna, tiada satupun karya gemilang manusia yang mampu menandingi keunggulan dan keistimewaannya. Suatu kitab yang dalam sejarahnya yang panjang belum pernah memiliki daftar ralat sekalipun diterbitkan oleh berbagai penerbit dalam satu negara bahkan oleh berbagai negara yang berbeda. Suatu kitab yang tiada pernah henti-hentinya dibaca, dihafalkan dan dicari penegertian maknanya oleh berjuta-juta orang dari berbagai generasi.
1. Abdullah Darraz (1960:111)
berpendapat bahwa Al Qur’an adalah sumber insipirasi yang tiada pernah kering untuk ditimba mutiara hikmah yang tersimpan di dalamnya.Ia dalam pandangan bagaikan intan yang setiap sudutnya memancarkan cahaya yang berbeda dengan apa yang terpancar dari sudut-sudut yang lain yang tidak mustahil jika seseorang mempersilahkan orang lain memandangnya, maka orang itu akan melihat jauh lebih banyak dari apa yang orang pertama itu melihatnya. Makna yang tersimpan dalam redaksi kata-katanya tak pernah berhenti pada satu maksud semata.
2. Muhammad Arkoun ( 1988:182-183)
Menyatakan bahwa al qur’an memberikan kemungkinan-kemungkinan arti yang tak terbatas. Kesan yang diberikan oleh ayat-ayatnya mengenai pemikiran dan penjelasan pada tingkat wujud adalah mutlak. Dengan demikian ayat selalu terbuka ( untuk interpretasi) baru, tidak pernah pasti dan tertutup dalam interpretasi tunggal.

3. Fazlurrahman
sebagai salah seorang penggerak aliran Neo-Modernisme adalah termasuk diantara sekian banyak ulama yang mencoba memahami dan memberikan pemahaman yang berbeda tentang al Qur’an. Lewat karyanya yang berjudul “Major Themes of Qur’an” ini beliau mencoba menawarkan pandangan-pandangan segar dan terkesan amat brillian mengingat kapasitas beliau bukanlah sebagai seorang mufassir. Kitab ini menarik karena penulisnya disamping bukan membidangi persoalan-persoalan tafsir (al qur’an) ia adalah seorang pembaharu dan pemikir islam modern. Sehingga ketika karya ini dibaca, ada nuansa baru yang bisa dipancarkan dari setiap bahasan yang dibuatnya.
Karya Fazlur rahman yang aslinya berjudul “Major themes of Qur’an” menyebutkan Al qur’an adalah kitab yang sempurna didalamnya memuat berbagai segi hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan diri dan sesamanya dan hubungan manusia dengan alam disekitarnya. tema-tema inilah yang kemudian oleh fazlurrahman digambarkan dalam bukunya dengan lebih memperjelas tema-tema la qur’an itu kedalam 8 (delapan) kategori.
Salah satu dari kedelapan tema yang termuat dalam kandungan al qur’an adalah tentang aspek Tuhan.
Fazlurrahman mempertanyakan tentang rasionalitas manusia dalam mengakui setidak-tidaknya mempercayai adanya wujud Tuhan Dalam pandangan beliau sesungguhnya al qur’an tidak “membuktikan” adanya Tuhan akan tetapi “menunjukkan” cara untuk mengenal Tuhan, melalui alam semesta yang ada.
Sisi lain kandungan al qur’an adalah manusia sebagai individu, dalam pandangan fazlurrahman asal usul manusia jelas beda dengan mahluk lainnya. Mengingat dalam diri manusia ada unsur ruh yang ditiupkan oleh Allah SWT. Sekalipun demikian ia menyangkal adanya dualisme individual antara jiwa dan raga dalam diri manusia sebagaiman terdapat pada filsafat yunani, agam kristen dan hinduisme. beliau juga menjelaskan hakikat tujuan diciptakannya manusia di muka bumi ini yakni sebgai khalifatullah mengemban amnah Allah SWT Sekaligus hambatan dan tantangan yang dihadapinya dalam mengemban misi suci itu.
Tantangan terbesar manusia dalah syaitan karena ia melambangkan sifat kepicikan (dlaif) dan kesempitan fikir (قطر ) al qur’an tidak henti-hentinya menyebutkan kelemahan ini di dlm bentuk dan konteks yang berbeda. Karena kepicikannya kadang manusia berlaku amat sombong tetapi lekas putus asa. Tidak ada mahluk lain yang dapat menjadi sombong dan berputus asa sedemikian gapangnya seperti manusia. Oleh karena itu manusia yang baik harus memiliki keseimbangan yang dalam al qur’an disebut sebagai taqwa. Akar perkataan taqwa adalah waqy, berjaga-jaga atau melindungi diri dari sesuatu dan perkataan taqwa dengan pengertian ini dipergunakan juga dalam al qur’an surat ke-52:27 40:45 76:11
      
Artinya : Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka. (QS. Ath Thuur : 27)


           
Artinya : Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. (QS. Al Mukmin : 45)

        
Artinya : Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. (QS. Al Insan : 11)

Selain sebagai individu manusia dalah mahluk sosial, aleh karena itu al qur’an tidak bisa berdiam diri untuk tidak mengatur peri kehdiupannya dalam bermasyarakat. Bahwa tujuan diturunkannya al qur’an adalah menegakkan sebuah tatanan masyarakat yang, hal ini terlihat di dalam celaannya terhadap disekuilibrum ekonomi dan ketidak adilan sosial dalam masyarakat makkah waktu itu. Pada mulanya celaan itu lebih ditujukan kepada dua aspek yang berkaitan dengan pola hidup bermasyarakat yakni aspek politheisme dan ketimpanbgan sosial ekonomi yang menibulkan dan menyebebakna perpecahan diantara manusia.
Pada level sosial politik al qur’an juga ingin menguatkan unit kekeluargaan paling dasar yang terdiri dari orang tua, anak-anak, kakek,nennek dan masyarakat muslim dengan meniadakan rasa kesukuan. Kesetiaan kepada orang tua ditegaskan dalam ayat (2:83 4:36 6:151 17:23)
                ••     •        

Artinya : Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. (QS. Al Baqarah : 83)

                           •       • 

Artinya : Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, ( QS Al Insan : 36)


                             •         •            
Artinya : Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu Karena takut kemiskinan, kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar[518]". demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya). (QS Al An’am : 151)

Semenatra dalam rangka melaksankan urusan pemerintahan al qur’an menyuruh kaum muslim untuk menegakkan syura (lembaga konsultatif) Nabi Muhammad SAW sendiri disuruh al qur’an (3:159) untuk memutuskan persoalan-persoalan setelah berkonsultasi dengan pemuka-pemuka masyarakat
                              •    
Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. ( QS Ali imran : 159)
[246] Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya.

Tema lain yang memenuhi isi al qur’an adalah berita-berita tentang Nabi/rasul dan wahyu. Secara umum dapat diaktakan bahwa semua rosul dibangkitkan adlah semata-mata menganjurkan pad afaham monotheisme bahwa hanya Allah SWT yang Esa dan yang patut disembah, tuhan-tuhan yang lain adalah palsu belaka. menurut al qur’an sebagai manusia belaka nabi dianggap wajar jika pernah melakukan kesalahan sehingga ia harus terus menerus berjuang, jika tidak dapat berbuat demikian maka merka itu tidak dapat menjadi teladan bagi manusia yang lain Minimal nabi tak pernah ingin menjadi nabi/ mempersiapkan dirinya menjadi seorang nabi, jelas sekali bahwa pengalaman religius yang terjadi secara tak terduga itulah yang mengantarnya menjadi nabi.
Predikat kenabian bukan hal yang mudah bagi Nabi Muhammad Saw kadangkala ia dianggap sebagai kahin (52:29) atau penyair (36:69) dan tukang sihir.
        
Artinya : Maka tetaplah memberi peringatan, dan kamu disebabkan nikmat Tuhanmu bukanlah seorang tukang tenun dan bukan pula seorang gila. (QS. Ath Thuur : 29)

             
Dan kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Quran itu tidak lain hanyalah pelajaran dan Kitab yang memberi penerangan. (QS Yaasin : 69)

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan hal-hal berikut ini:
1. bahwa metode kajian al qur’an yang ditempuh oleh fazlurrahman memang agak baru (pada zamannya) sekalipun bibit-bibit/usaha awal dengan metode serupa sudah pernah dilakukan oleh ulama sebelumnya.
2. Pendekatan kajian al qur’an dengan cara tematik, memang lebih menarik disamping juga memperkaya dan menambah ketajamn makna yang dikandung oleh sebuah ayat/surat dalam sebuah tema yang sama. Kajian yang demikian semakin menjadikan pesan/makna al qur’an jadi utuh (holistik) dan tidak terpecah-pecah (parsial)
3. Pemiloihan tema al qur’an ke dalam 8 kategori itu patut dipertanyakan , atas dasar pemikiran/argumentasi apa al qur’an sebenarnya memuat kedelapan tema tersebut? Apakah didukung oleh data statistik? Prosentase jumlah ayat? Ataukah atas selera fazlurrhamna semata?
4. Fazlurrahman sama sekali tidak memasukkkan al Hukm (fiqh) sebagai bagian dari tema al qur’an padahal ia adalah bagian integral dari al qur’an yang sangat substansial. Nampaknya kriteria yang digunakan Rahman dalam menentukan tema-tema al qur’an lebih melihat kepada subyek dan hubungan antar subyek (seperti Tuhan, manusia Malaikat, Jin Iblis, Syaitan dan hubungan yang terjalin diantara subyek-subyek tersebut), Sementara obyek hukum (dan yang lain-lainnya) sama sekali tidak mendapat perhatian serius oleh fazlurrahman.
5. Pemilihan subyek / pelaku sebagai faktor utamauntuk menentukan tema-tema al qur’an pada gilirannya mengakibatkan pembahasan yang tumpang tindih dan tidak fokus. Tema kedua, ketiga dan kedelapan sesungguhnya bisa dikategorikan dalam satu tema besar yang tidak perlu dipisah-pisahkan. Pemisahan bisa dilakukan dalam uraian /pembahasan tema sentral tersebut, umpamanya dengan menggunakan judul manusia mahluk bidimensional.
6. Keseluruhan tema al qur’an dibahas secara tajam, mendalam dan bagus, kecuali pada tema kedelapan. Di sini Rahman kehilangan moment emasnya, karena fokus kajian adalah lahirnya masyarakat muslim akan tetapi di dalamnya justru dibentangkan panujang lebar perdebatan tentang entitas agama islam yang bukan merupakan unsur yahudi dan nasrani melainkan turunan dari nabi Ibrahim as.
7. Adalah benar pernyataan Rahman yang mengatakan bahwa al qur’an tidak membuktikan adanya Tuhan akan tetapi menunjukkan cara untuk mengenal Tuhan. Filsuf Kontemporer Prancis Roger Garaudy (1982:146) mengatakan bahwa dalam al qur’an Tuhan tidak menunjukkan diri-Nya akan tetapi hanya menunjukkan sabdaNya dan hukumNya.
8. Rahman beranggapan bahwa manusia bukanlah mahluk yang terdiri atas jiwa dan raga pendapat beliau jelas secara diametral bertentangan dengan mayoritas kelompok filsuf baik Muslim maupun filsuf Yunani pada umumnya. Berbeda halnya dengan Ali Syari’aty (1982:90) beliau mengatakan bahwa manusia adalah gabungan lumpur (materi) dan Ruh Allah (Immateri). Ia adalah zat yang bidimensional, mahluk yang bersifat ganda , berbeda dengan mahluk-mahluk lainnya yang unidimensional.
9. Hal menarik lainnya adalah ketika Rahman mengatakan bahwa al qur’an diturunkan dengan mengambil setting kondisi masyarakat jahiliyyah yang cenderung timpang baik secara sosial maupun ekonomi.

L. Pandangan Beberapa Ilmuan Mengenai Al Qur’an

Seorang ilmuwan dari Italia Kenneth Edward George berkata,
“Saya sudah mengkaji dengan sangat teliti agama-agama terdulu dan agama modern dewasa ini. Kesimpulannya adalah bahwa Islam agama langit yang yang benar. Kitab Suci ini mencakup kebutuhan materi dan immateri bagi manusia. Agama ini membentuk akhlak yang baik dan menjaga rohani agar tetap sehat.”

Profesor Inggris Mountaghmiri Watts berkata,
“Apa yang dipaparkan Al Qur’an tentang realitas dan fenomena alam yang sempurna menurut saya adalah di antara kelebihan dan keistimewaan Kitab ini. Yang jelas semua temuan dan ilmu pengatahuan yang didokumentasikan dewasa ini, tidak mampu menandingi Al Qur’an.”
Sejarawan Italia, Brands Johny Burkz mengatakan,
“Kesejahteraan dan kepemimpinan menjauh dari umat Islam dikarenakan mereka tidak mau mengikuti petunjuk Al Qur’an dan mengamalkan hukum dan undang-undang-nya. Padahal sebelumnya sejarah telah mencatat bahwa generasi awal Islam meraih kejayaan, kemenangan, dan kebesaran. Mmusuh-musuh Islam tau rahasia ini, sehingga mereka menyerang dari sisi ini. Ya, kondisi kehidupan umat Islam sekarang ini suram, karena tidak pedulinya umat ini terhadap Kitabnya, bukan karena ada kekurangan dalam Al Qur’an atau Islam secara umum. Yang obyektif adalah tidak benar menganggat sisi negatif dengan menghakimi ajaran Islam yang suci.”
Peneliti Prancis Gul Labum menyeru orang Eropa,
“Wahai manusia, kajilah Al Qur’an secara mendalam, sampai kalian menemukan hakekat kebenarannya, karena setiap ilmu pengetahuan dan seni-budaya yang pernah dicapai oleh bangsa Arab, pondasinya adalah Al Qur’an. Hendaknya setiap penduduk dunia, dari beragam warna dan bahasa mau melihat secara obyektif kondisi dunia zaman awal. Mengkaji lembaran-lembaran ilmu pengetahuan dan penemuan sebelum Islam. Maka kalian akan tahu bahwa ilmu pengetahuan dan penemuan tidak pernah sampai pada penduduk bumi kecuali setelah ditemukan dan disebarluaskan oleh kaum muslimin yang mereka eksplorasi dari Al Qur’an. Ia laksana lautan pengetahuan yang mengalir di jutaan anak sungai. Al Qur’an tetap hidup, dan setiap orang mampu meneguk sejuknya sesuai dengan kesungguhan dan kemampuannya.”
Ahli filsafat dari Prancis, Pranco Mari Pulter, menjelaskan perbedaan antara Injil dan Al Qur’an,
Kami yakin, jika disodorkan Al Qur’an dan Injil kepada seseorang yang tidak beragama, pasti orang tersebut akan memilih yang pertama, karena Al Qur’an mengetengahkan pemikiran yang cocok dengan akal sehat. Boleh jadi tidak ada undang-undang yang lebih detail tentang masalah perceraian, kecuali undang-undang dan hukum yang telah di gariskan Al Qur’an tentang masalah ini.”
Seorang ilmuwan dari Inggris Fard Ghayum, Guru Besar Universitas London mengatakan,
”Al Qur’an adalah kitab mendunia yang memiliki keistimewaan sastra yang tinggi, yang terjemahnya saja tidak bisa mewakili tingginya sastra aslinya. Karena lagunya berirama khusus, keindahannya mengagumkan, dan pengaruhnya yang luar bisa terhadap yang mendengarkan. Banyak kaum nashrani Arab yang terpengaruh gaya bahasa dan sastranya. Begitu juga kaum orientalis, banyak di antara mereka yang menerima Al Qur’an. Ketika dibacakan Al Qur’an, kami orang-orang Nashrani terpengaruh, laksana sihir yang menembus jiwa kami, kami merasakan ungakapnnya yang indah, hukumnya yang orisinil. Keistimewaan seperti ini yang menjadikan seseorang merasa terpuaskan, dan bahwa Al Qur’an tidak mungkin ada yang mampu menandinginya.”


Knett Grigh, Guru Besar Universitas Cambridge memberi kesaksian,
”Tidak akan mampu seseorang sepanjang empat belas abad yang lalu, sejak diturunkannya Al Qu’ran sampai sekarang ini, yang mampu membuat seperti ayat Al Qur’an, satu ayat sekalipun. Karena Al Qur’an bukan kitab yang dikhususkan untuk zaman tertentu, bahkan Al Qur’an ini alami yang akan terus berlangusng sepanjang zaman. Meskipun dunia dan kehidupan ini berubah, namun setiap manusia memungkinkan menjadikan al Qur’an sebagai pedoman hidupnya. Mengapa Al qur’an lebih unggul dan menjadi pedoman hidup manusia sepanjang masa? Karena Al qur’an mencakup hal-hal yang kecil maupun urusan yang besar. Tidak ada sesuatu yang tidak diatur oleh Al qur’an. Saya yakin, bahwa Al Qur’an mampu mempengaruhi orang Barat, dengan syarat, Al Qur’an dibacakan dengan bahasa aslinya, karena terjemahnya tidak mampu memberi pengaruh kejiwaan dan rohani, berbeda dengan bacaan aslinya yang menggetarkan jiwa, meluluhkan qalbu.”









Daftar Isi
Badawi Ahmad. 2008. Aqidah, Syariah dan Akhlak Dalam Islam. Muslim cianjur blog spot com.
Departemen Agama RI. 1995, Al-Qur'an Dan Terjemahnya, Toha Putra, Semarang,
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas. 2008. Hakikat Iman Menurut Ahlus Sunnah Wal Jama’ah Dan Menurut Firqah-Firqah Yang Sesat Al manhaj

Resume Hakekat Keragaman dan Kesetaraan

RESUME ISBD

MANUSIA KERAGAMAN
DAN KESETARAAN




O l e h:
Kelompok IV

1. M.Ha’iz
2. M. Imam Darmawan
3. Burhanuddin
4. Eka Widiarti
5. Wahidatul Jannah





JURUSAN MIPA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) HAMZANWADI SELONG
2009/2010

MANUSIA KERAGAMAN DAN KESETARAAN

A. HAKEKAT KERAGAMAN DAN KESETARAAN MANUSIA
1. Makna Keragaman Manusia
Keragaman manusia berasal dari kata ragam yang menurut KBBI macam, Jenis. Akan tetapi macam dan jenis disini bukan berarti bermacam-macam dan berbagai jenis, melainkan setiap manusia mempunyai perbedaan, yang timbul akibat manusia tersebut merupakan mahluk individu yang memiliki cirri khas tersendiri. Dimana perbedaan itu sendiri ditinjau dari berbagai aspek antara lain: sikap, watak, kelakuan, temperamen, dsb.
Selain mahluk individu, manusia juga mahluk sosial yang membentuk kelompok persekutuan hidup yang beragam. Dimana keragaman itu disebabkan karena adanya perbedaan baik itu berupa ras, suku, agama, budaya, status social dsb. Hal inilah yang membentuk keragaman dalam masyarakat.
2. Makna Kesetaraan Manusia
Kesetaraan berasal dari kata setara atau sedrajat yang menurut KBBI berarti sama tingkat (kedudukan, Pangkat), dengan demikian kesetaraan menunjukkan adanya tingkatan yang sama dimata Tuhan tidak lebih tinggi dan tidak lebih rendah antara yang satu dengan yang lainnya. Dan manusia sebagi mahluk yang tinggi drajadnya diantara mahluk yang lain, yang membedakannya adalah tingkat ketakwaannya.
Persamaan ini berimplikasi pada adanya pengakuan akan kesetaraan atau kesedrajatan tidak semata-mata adanya persamaan kedudukan saja melainkan adanya persamaan dalam hal, drajad, hak dan kewajiban.
B. KEMAJMUKAN DALAN DINAMIKA SOSIAL BUDAYA
Keragaman yang terdapat dalam kehidupan social manusia melahirkan masyarakat majmuk. Yang berarti banyak ragam, beraneka, berjenis-jenis. Konsep masyarakat majmuk (Plural Society) pertamakali diperkenalkan oleh furnivall tahun 1948 yang mengatakan bahwa ciri utama masyarakatnya adalah berkehidupan secara berkelompok. Yang berdampingan secara fisik tetapi terpisah oleh kehidupan social dan tergabung dalam sebuah satuan politik.
Konsep masyarakat majmuk furnivall diatas dipertanyakan validitasnya sekarang ini sebab telah terjadi perubahan fundamental akibat pembangunan serta kemajuan IPTEK. Usman pelly (1989) mengkategorikan masyarakat majmuk disiatu kota berdasarkan 2 hal : yaitu pembelahan vertical san pembelahan horizontal.
Secara vertical masyarakat majmuk dikelompokkan berdasarkan:
 Penghasilan/ekonomi
 Pendidikan
 Pemukiman
 Pekerjaan dan
 Kedudukan social politik

Secara horizontal masyarakat majmuk dikelompokkan:
 Etnik dan ras atau asal usul keturunan
 Bahasa daerah
 Adat istiadat atau prilaku
 Agama
 Pakaian, makanan dan budaya material lainnya



1. Ras
Kata Ras berasal adari bahasa prancis dan Italia, yaitu Razza yang diperkenalkan oleh Franqois barnier antropolog Prancis, untuk mengemukakan pendapat tentang perbedaan manusia berdasarkan warna kulit dan bentuk wajah.
Ciri-ciri yang menjadi identitas dari ras bersifat obyektif atau somatic, secara biologis, konsep ras selalu dikaitkan dengan pemberian karaktristik seseorang atau kelompok orang kedalam suatu kelompok tertentu secara genetic memiliki kesaamaan fisik.
2. Etnik atau Suku Bangsa
Koentjaraningrat (1990) menyatakan suku bangsa sebagai kelompok social atau kesatuan hidup manusia yang memiliki system intraksi yang ada karena kontinuitas dan rasa identitas yang mempersatukan semua anggotanya serta memiliki system kepemimpinan sendiri.
F. baart (1988) menyatakan etnik adalah suatu kelompok masyarakat yang sebagian besar secara biologis mampu berkembang biak dan bertahan, memiliki nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan dalam suatu bentuk budaya, membentuk jaringan komunikasi dan intraksi sendiri, dan menentukan sendiri ciri kelompok yang diterima kelompok lain dan dapat dibedakan dari populasi kelompok lain.

C. KEMAJMUKAN DAN KESETARAAN SEBAGAI KEKAYAAN SOSIAL BUDAYA BANGSA
1. Kemajmukan Sebagai Kekayaan Bangsa Indonesia
Sudah diakui secara umum bahwa bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majmuk terutama dalam hal kemajmukan etnik (suku Bangsa), disamping kemajmukan dalam hal Ras, Agama, Golongan, tingkat ekonomi dsb. Dimana keragaman ini juga akan menghasilkan budaya yang beraneka ragam juga (Multikultur).
Keragaman ini menjadikan Indonesia sebagai Negara yang Paling heterogen didunia. Jumlah etnik di Indonesia menyebar di berbagai wilayah dengan memiliki cirri dan karakteristik tersendiri, yang menurut para ahli diperkirakan sekitar 400 suku.
Apapun identitas yang ditunjukkan orang atau sekelompok orang, baik itu dari etnik, agama, ras status social, profesi dan lain-lain. Menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majmuk. Yang hasur diterima dan disyukuri sebagai kekayaan social budaya bangsa.
Selain kemajmukan karakteristik Indonesia yang lain adalah sbb: (Sutarno,2007)
1. Jumlah penduduk yang besar
2. Wilayah yang luas
3. Posisi silang
4. Kekayaan alam dan daerah tropis
5. Jumlah pulau yang bayak
6. Pesebaran pulau
2. Kesetaraan Sebagai Warga Bangsa Indonesia
Pengakuan akan prinsip kesetaraan dan kesedrajatan secara yuridis diakui dan dijamin oleh Negara melalui UUD 1945. yaitu tertuang dalam pasal 27 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi ”Segala Warga Negara Bersamaan Kedudukannya Dalam Hukum dan PEmerintahan dan Wajib Menjunjung Hukum Dan Pemerintahan itu dengan Tidak Ada Kecualinya”.
Dalam Negara demokrasi diakui dan dijamin pelasanaan atas persamaan kedudukan warga Negara baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan demikian secara yuridis maupun politis segala warga Negara memiliki persamaan kedudukan, baik dalam bidang politik, hokum, pemerintahan, ekonomi dan social.

D. PROBLEMATIKA KERAGAMAN DAN KESETARAAN SERTA SOLUSINYA DALAM KEHIDUPAN
1. Problema Keragaman Serta Solusinya Dalam Kehidupan
Keragaman masyarakat Indonesia yang mengembangkan kita tidak serta merta mempunyai dampak yang positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara melainkan keragaman ini juga bisa perpotensi negative.
Van de burghe sebagaimana dikutip oleh elly M. setiadi (2006) menjelaskan bahwa masyarakat majmuk memiliki sifat-sifat sbb:
a) Terjadinya segmentasi kedalam kelompok-kelompok yang seringkali memiliki kebudayaan yang berbeda.
b) Memiliki struktur social yang berbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer
c) Kurang mengembangkan consensus diantara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.
d) Secara relatif, seringkali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan yang lainnya.
e) Secara relatif, integrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi.
f) Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain.
Dilihat dari ciri-ciri diatas akan ada potensi yang melemahkan gerak jehidupan masyarakat itu sendiri. Keragaman budaya daerah memang memperkaya khazanah budaya dan sebagai modal yang berharga untuk membangun indonesia Yang multikultural. Namun kondisi ini sangat berpotensi memecah belah dan menjadi lahan subur bagi konflik dan kecemburuan sosial.
Konflik yang terjadi sesungguhnya bukanlah akibat dari keanekaragaman tersebut. Melainkan masalah itu mencul semata-mata karena tidak adanya komunikasi dan pemahaman pada berbagai kelompok masyarakat dan budaya lain. Yang dibutuhkan adalah adanya kesadaran untuk menghargai, menghormati, serta menegakkan prinsip-prinsip kesetaraan atau kesedrajatan antar masyarakat tersebut.
Salah satu hal yang penting dalam meningkatkan pemahaman antar budaya dan masyarakat ini adalah sedapat mungkin dihilangkan penyakit-penyakit budaya. Penyakit budaya ini;lah yang ditengarai dapat memicu konflik antar kelompok masyarakat di indonesia. Penyakit budaya tersebut adalah Etnosentrisme stereotip, prasangka, rasisme, diskriminasi, dan scape goating (sutarno,2007).
Selain menghilangkan penyakit-penyakit budaya diatas, terdapat bentuk solusi yang lain yang dapat dilakukan. Elly M.stiadi dkk (2006) mengemukakan ada hal-hal lain yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh pengaruh negatif dari keragaman, yaitu:
1. semangat religius
2. semangat nasionalisme
3. semangat pluralisme
4. semangat humanisme
5. dialog antar ummat beragama
6. Membangun suatu pola komunikasi untuk intraksi maupun konfigurasi hubungan antar agama, media massa, dan harmonisasi dunia.



2. Problema Kesetaraan Serta Solusinya Dalam Kehidupan
Kesedrajatan adalah suatu sikap untuk mengakui adanya persamaan drajad, hak, dan kewajiban sebagai sesama manusia. Indikator kesederajatan adalah sbb:
a) Adanya persamaan drajad dilihat dari agama, suku bangsa, ras, gender, dan golongan.
b) Adanya persamaan hak dari segi pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan yang layak.
c) Adanya persamaan kewajiban sebagai hamba tuhan, individu, dan anggota masyarakat.
Problema yang terjadi dalam kehidupan umumnya adalah munculnya sikap dan prilaku untuk tidak mengakui adanya persamaan drajat, hak, dan kewajiban antar manusia atau antar warga. Prilaku ini biasa disebut deskriminasi.
Diskriminasi merupakan tindakan yang melanggar HAM. Dantidak sesuai dengan nilai-nilai dasar kemanusiaan. Program Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009 memasukkan program penghapusan deskriminasi dalam berbagai bentuk sebagai program pembangunan bangsa. Berkaitan dengan ini pemerintah mengambil arah kebijakan sbb:
a) Meningkatkan upaya penghapusan segala bentuk deskriminasi termasuk ketidak adilan gender, bahwa setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama dihadapan hukum tanpa terkecuali.
b) Menerapkan hukum dengan adil melalui perbaikan sistem hukum yang profesional, bersih dan berwibawa.
Penghapusan deskriminasi dilakukan melalui pembuatan peraturan perundang-undangan yang anti diskriminitif serta pengimplementasiannya di lapangan.

Makalah Potensio,eter

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam melaksanakan proses perkuliah semester II pada Prodi Fisika kita, kita akan mendapatkan mata kuliah yang berjudul Alat ukur. Dari sinilah kita bisa mengetahui berbagai macam komponen-komponen yang terdapat dalam alat elektronik, diantaranya resistor, transformator, kumparan, diode arus DC atau AC potensiometer, kapasitor, dan lain sebagainya.
Akatetapi dalam hal ini kami hanya ditugaskan membuat makalah yang berhubungan dengan Potensiometer saja, dan adapaun mengenai komponen-komponen yang lain ditugaskan kepada kelompok yang lain. Dalam hal ini kami akan membahas secara rinci mengenai potensiometer baik itu berupa bentuk, jenis dan kegunaannya.

2. Maksud dan tujuan
Dengan adanya makalah ini kami sebagai mahasiswa bisa lebih mandiri dan kreatif dalam hal mencari bahan yang menjadi pokok makalah yang akan kami buat, dan ini sekaligus melatih mahasiswa untuk membuat atau menyalurkan pendapatnya mengenai pokok bahasan makalah yang diberikan.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar kita bisa lebih mengerti mengenai apa saja yang menyangkut potensiometer, baik itu berupa kegunaan jenis, maupun komponen-komponen penyusun potensoimeter itu sendiri. Selain itu tugas ini juga melatih kami untuk mengemukakan pendapat menurut apa yang telah kami baca baik itu dari artikel, majalah, atau buku pelajaran yang berkaitan dengan pokokbahasan kami.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Mengenal Potensiometer

Potensiometer


Potensiometer satu putaran yang umum
Simbol (EU)
(US)

Tipe Komponen pasif

Kategori Komponen resistif
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick.
Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan daya tinggi (lebih dari 1 Watt) secara langsung. Potensiometer digunakan untuk menyetel taraf isyarat analog (misalnya pengendali suara pada peranti audio), dan sebagai pengendali masukan untuk sirkuit elektronik. Sebagai contoh, sebuah peredup lampu menggunakan potensiometer untuk menendalikan pensakelaran sebuah TRIAC, jadi secara tidak langsung mengendalikan kecerahan lampu.
Potensiometer yang digunakan sebagai pengendali volume kadang-kadang dilengkapi dengan sakelar yang terintegrasi, sehingga potensiometer membuka sakelar saat penyapu berada pada posisi terendah.
Potensiometer kadang-kadang dilengkapi dengan satu atau lebih tombol menjulang pada batang yang sama . Sebagai contoh, ketika berkait dengan suatu pengatur volume, tombol dapat juga berfungsi sebagai suatu on/off tombol di volume yang paling rendah.
B. Jenis Potensiometer
Potensiometer merupakan jenis resistor variabel yg digunakan utk mengatur rus/tegangan. Potensiometer dibagi dua:
• Coated
• Wire-wound
Gambar acialari potenslometar yang dilangkapi dengan sakiar ON-OFF,


Gambar potensiometer kecil (trimmer potensiometertrimpot).

Nilal resistansi variabel diperoleh di antara kaki tengah dengan salah satu kaki pada ujung kiri/kanan, sedangkan di antara ujung-ujung kaki kanan dan kin nilai resistansinya konstan
Jenis coated potensiometer
• Tubuhnya dilapisi bahan resistansi
• Konduktif slidernya melewati lapisan resistansi, menaikkan resistansi antara slider dengan salah satu port, dan menurungkan resistansi antara pot lainnya


jenis wire-wound potensiometer
• Terbuat dr coil kawat konduktor yg mengelilingi resistansi antara slider dan salah satu port, yg menurunkan resistansi antara slider dan salah satu pot.
• Digunakan pd perangkat yg membutuhkan akurasi pengontrolan yg tinggi.
Potensiometer memiliki bentuk dan ukuran yg berbeda, dng rating daya 1/4W hingga 10W.

• Gbr paling atas adlh stereo potensiometer.
• Gbr kiri bawah adlh slider potensiometer
• Gbr kanan bawah adalah wire-wound potensiometer
Trimner potensiometer digunakan pada rangkaian yang membutuhkan akurasi tegangan dan arus yg tinggi. Trim pot memiliki bentuk dan ukuran yg berbeda, dengan rating daya dari 0.1 W hingga 0.5W.

C. Konstruksi potensiometer


Konstruksi suatu wire-wound potensiometer lingkar.
Sebuah potensiometer biasanya dibuat dari sebuah unsur resistif semi-lingkar dengan sambungan geser (penyapu). Unsur resistif, dengan terminal pada salah satu ataupun kedua ujungnya, berbentuk datar atau menyudut, dan biasanya dibuat dari grafit, walaupun begitu bahan lain mungkin juga digunakan sebagai gantinya. Penyapu disambungkan ke terminal lain. Pada potensiometer panel, terminal penyapu biasanya terletak ditengah-tengah kedua terminal unsur resistif. Untuk potensiometer putaran tunggal, penyapu biasanya bergerak kurang dari satu putaran penuh sepanjang kontak. Potensiometer "putaran ganda" juga ada, elemen resistifnya mungkin berupa pilinan dan penyapu mungkin bergerak 10, 20, atau lebih banyak putaran untuk menyelesaikan siklus. Walaupun begitu, potensiometer putaran ganda murah biasanya dibuat dari unsur resistif konvensional yang sama dengan resistor putaran tunggal, sedangkan penyapu digerakkan melalui gir cacing. Disamping grafit, bahan yang digunakan untuk membuat unsur resistif adalah kawat resistansi, plastik partikel karbon dan campuran keramik-logam yang disebut cermet. Pada potensiometer geser linier, sebuah kendali geser digunakan sebagai ganti kendali putar. Unsur resistifnya adalah sebuah jalur persegi, bukan jalur semi-lingkar seperti pada potensiometer putar. Potensiometer jenis ini sering digunakan pada peranti penyetel grafik, seperti ekualizer grafik. Karena terdapat bukaan yang cukup besar untuk penyapu dan kenob, potensiometer ini memiliki reliabilitas yang lebih rendah jika digunakan pada lingkungan yang buruk.
Potensiometer tersedia dengan relasi linier ataupun logaritmik antara posisi penyapu dan resistansi yang dihasilkan (hukum potensiometer atau "taper").
Pembuat potensiometer jalur konduktif menggunakan pasta resistor polimer konduktif yang mengandung resin dan polimer, pelarut, pelumas dan karbon. Jalur dibuat dengan melakukan cetak permukaan papua pada substrat fenolik dan memanggangnya pada oven. Proses pemanggangan menghilangkan seluruh pelarut dan memungkinkan pasta untuk menjadi polimer padat. Proses ini menghasilkan jalur tahan lama dengan resistansi yang stabil sepanjang operasi.
Pengetrim pasang PCB atau "trimpot", ditujukan untuk pengaturan yang jarang dilakukan

D. Potensiometer linier
Potensiometer linier mempunyap unsur resistif dengan penampang konstan, menghasilkan peranti dengan resistansi antara penyapu dengan salah satu terminal proporsional dengan jarak antara keduanya.. Potensiometer linier digunakan jika relasi proporsional diinginkan antara putaran sumbu dengan rasio pembagian dari potensiometer, misalnya pengendali yang digunakan untuk menyetel titik pusat layar osiloskop.
E. Potensiometer logaritmik
Potensiometer logaritmik mempunyai unsur resistif yang semakin menyempit atau dibuat dari bahan yang memiliki resistivitas bervariasi. Ini memberikan peranti yang resistansinya merupakan fungsi logaritmik terhadap sudut poros potensiometer.
Sebagian besar potensiometer log (terutama yang murah) sebenarnya tidak benar-benar logaritmik, tetapi menggunakan dua jalur resistif linier untuk meniru hukum logaritma. Potensiometer log juga dapat dibuat dengan menggunakan potensiometer linier dan resistor eksternal. Potensiometer yang benar-benar logaritmik relatif sangat mahal. Potensiometer logaritmik sering digunakan pada peranti audio, terutama sebagai pengendali volume.
Potensiometer lilitan kawat daya tinggi. Potensiometer jenis apapun dapat digunakan juga sebagai rheostat

F. Rheostat
Cara paling umum untuk mengubah-ubah resistansi dalam sebuah sirkuit adalah dengan menggunakan resistor variabel atau rheostat. Sebuah rheostat adalah resistor variabel dua terminal dan seringkali didesain untuk menangani arus dan tegangan yang tinggi. Biasanya rheostat dibuat dari kawat resistif yang dililitkan untuk membentuk koil toroid dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas toroid, menyentuh koil dari satu lilitan ke lilitan selanjutnya.
Potensiometer tiga terminal dapat digunakan sebagai resistor variabel dua terminal dengan tidak menggunakan terminal ketiga. Seringkali terminal ketiga yang tidak digunakan disambungkan dengan terminal penyapu untuk mengurangi fluktuasi resistansi yang disebabkan oleh kotoran.
G. Potensiometer Digital
Potensiometer digital adalah sebuah komponen elektronik yang meniru fungsi dari potensiometer analog untuk diterapkan pada isyarat digital.
H. Aplikasi potensiometer
Potensiometer secara luas digunakan sebagai kendali pemakai, dan boleh mengendalikan suatu peralatan sengan variasi yang luas fungsinya. penggunaan potensiometer Yang tersebar luas dalam elektronika konsumen telah merosot di tahun 1990, dengan kendali digital sekarang


Televisi
Potensiometer tadinya digunakan untuk mengendalikan terang gambar, kontras, dan warna. Potensiometer sering juga digunakan untuk melakukan penyesuaian " pegangan vertikal", yang mempengaruhi sinkronisasi antar sirkit internal penerima ( kadang-kadang suatu multivibrator) dan isyarat gambar yang diterima.

Transducers
Potensiometer adalah juga sangat secara luas menggunakan sebagai bagian dari penggantian/jarak transducers oleh karena kesederhanaan konstruksi dan sebab mereka dapat memberi suatu isyarat keluaran besar.

Perhitungan
Di dalam komputer analog, potensiometer digunakan untuk mengelupas hasil intermediate oleh faktor tetap yang diinginkan, atau bagi syarat awal diset untuk suatu kalkulasi. Potensiometer digunakan sebagai suatu generator fungsi, menggunakan suatu kartu pembalasan tidak linier untuk menyediakan perkiraan ke fungsi trigonometric. Sebagai contoh, perputaran batang mungkin menghadirkan suatu sudut, dan perbandingan divisi voltase dapat buat sebanding kepada kosinus menyangkut sudut.



BAB III
PENUTUP
KEIMPULAN

Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick.
Potensiometer kadang-kadang dilengkapi dengan satu atau lebih tombol menjulang pada batang yang sama . Sebagai contoh, ketika berkait dengan suatu pengatur volume, tombol dapat juga berfungsi sebagai suatu on/off tombol di volume yang paling rendah.

Potensiometer merupakan jenis resistor variabel yg digunakan utk mengatur rus/tegangan. Potensiometer dibagi dua:
• Coated
• Wire-wound
Jenis coated potensiometer
• Tubuhnya dilapisi bahan resistansi
• Konduktif slidernya melewati lapisan resistansi, menaikkan resistansi antara slider dengan salah satu port, dan menurungkan resistansi antara pot lainnya



jenis wire-wound potensiometer
• Terbuat dr coil kawat konduktor yg mengelilingi resistansi antara slider dan salah satu port, yg menurunkan resistansi antara slider dan salah satu pot.
• Digunakan pd perangkat yg membutuhkan akurasi pengontrolan yg tinggi.
Potensiometer memiliki bentuk dan ukuran yg berbeda, dengan rating daya 1/4W hingga 10W.

• Gbr paling atas adlh stereo potensiometer.
• Gbr kiri bawah adlh slider potensiometer
• Gbr kanan bawah adalah wire-wound potensiometer


Aplikasi potensiometer
Potensiometer secara luas digunakan sebagai kendali pemakai, dan boleh mengendalikan suatu peralatan dengan variasi yang luas fungsinya.
 televisi
 Transducers
 Perhitungan

DAFTAR PUSTAKA
.Aldy.2008.Pengenalan Wajah Elktronika. Speedy Wikepedia
MT. ST. Ahnar.2007. Komponen Elektronika. FT- UNRI

Makalah Peran dan Fungsi Lembaga Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal yang nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, kepercayaan dan upaya lain yang dilakukan manusia, termasuk di dalamnya adalah pendidikan.
Di dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah dan masyarakat akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius. Dengan memperhatikan bahwa anak adalah individu yang berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang yang telah dewasa, anak harus dapat berkembang secara bebas, tetapi terarah. Pendidikan harus dapat memberikan motivasi dalam mengaktifkan anak.
Ketiga lembaga pendidikan, yaitu lembaga pendidikan keluarga, lembaga pendidikan sekolah dan lembaga pendidikan masyarakat mempunyai tanggung jawab dan peranan masing-masing dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan yaitu pendewasaan diri manusia. Karenanya, di sini adalah tugas penulis untuk memaparkan masing-masing tugas dan peranan lembaga di atas dalam proses pendidikan seumur hidup. Bila terdapat penyimpangan dalam penjelasan kami, sebelum dan sesudahnya kami mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun.
B. Permasalahan
Dari sekian banyak uraian di atas, maka sudah tentu lembaga-lembaga pendidikan yang ada memiliki peranan, fungsi dan sumbangsih besar bagi terbentuknya individu yang dewasa, yang mandiri dan memiliki kecakapan intelektual dan emosional yang mantap.
Mengenai batasan dan rumusan masalah pada makalah ini, kami mengutamakan 3 point, yaitu :
1. Apakah fungsi dan peranan, serta tanggung jawab lembaga pendidikan keluarga ?
2. Apakah fungsi dan peranan, serta tanggung jawab lembaga pendidikan sekolah ?
3. Bagaimana lembaga pendidikan yang terjadi di masyarakat ?

BAB II
PEMBAHASAN
FUNGSI DAN PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN
A. LEMBAGA PENDIDIKAN KELUARGA
Sebagai transmisi pertama dan utama dalam pendidikan, keluarga memiliki tugas utama dalam peletakan dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Dikatakan pertama karena keluarga adalah tempat dimana anak pertama kali mendapat pendidikan. Sedangkan dikatakan utama karena hampir semua pendidikan awal yang diterima anak adalah dalam keluarga. Karena itu, keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati.Lahirnya keluarga sebagai pendidikan sejak manusia itu ada. Ayah dan ibu sebagai pendidik, dan anak sebagai terdidik. Tugas keluarga adalah meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan anak berikutnya, agar anak dapat berkembang secara baik.
1. Fungsi dan Peranan Pendidikan Keluarga
a. Pengalaman Pertama Masa Kanak-Kanak
Pengalaman ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya, khususnya dalam perkembangan pribadinya. Kehidupan keluarga sangat penting, sebab pengalaman masa kanak-kanak akan memberi warna pada perkembangan selanjutnya.

b. Menjamin Kehidupan Emosional Anak
3 hal yang menjadi pokok dalam pembentukan emosional anak, adalah :
• Pemberian perhatian yang tinggi terhadap anak, misalnya dengan menuruti kemauannya, mengontrol kelakuannya, dan memberikan rasa perhatian yang lebih.
• Pencurahan rasa cinta dan kasih sayang, yaitu dengan berucap lemah lembut, berbuat yang menyenangkan dan selalu berusaha menyelipkan nilai pendidikan pada semua tingkah laku kita.
• Memberikan contoh kebiasaan hidup yang bermanfaat bagi anak, yang diharapkan akan menumbuhkan sikap kemandirian anak dalam melaksanakan aktifitasnya sehari-hari.
c. Menanamkan Dasar Pendidikan Moral
Seperti pepatah “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”. Anak akan selalu berusaha menirukan dan mencontoh perbuatan orang tuanya. Karenanya, orang tua harus mampu menjadi suri tauladan yang baik. Misalnya dengan dengan mengajarkan tutur kata dan perilaku yang baik bagi anak-anaknya.
d. Memberikan Dasar Pendidikan Sosial
Keluarga sebagai komunitas terkecil dalam kehidupan sosial merupakan satu tempat awal bagi anak dalam mengenal nilai-nilai sosial. Di dalam keluarga, akan terjadi contoh kecil pendidikan sosial bagi anak. Orang tua sebagai teladan, sudah semestinya memberikan contoh yang baik bagi anak-anak. Misalnya memberikan pertolongan bagi anggota keluarga yang lain, menjaga kebersihan dan keindahan dalam lingkungan sekitar.
e. Peletakkan Dasar-dasar Keagamaan
Masa kanak-kanak adalah masa paling baik dalam usaha menanamkan nilai dasar keagamaan. Kehidupan keluarga yang penuh dengan suasana keagamaan akan memberikan pengaruh besar kepada anak. Kebiasaan orang tua mengucapkan salam ketika akan masuk rumah merupakan contoh langkah bijaksana dalam upaya penanaman dasar religius anak.
2. Tanggung Jawab Keluarga
1. Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak. Hubungan yang tidak didasari cinta kasih akan menimbulkan beberapa sifat negatif bagi perkembangan anak. Begitu pula, tidak cukupnya kebutuhan anak akan kasih sayang akan membuat anak selalu merasa tertekan dan ragu dalam menjalani kehidupan selanjutnya.
2. Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap keturunannya. Usia anak yang masih dini akan cukup membantu orang tua dalam penanaman sikap-sikap hidup. Rasa ingin tahu anak akan menghasilkan pengetahuan yang asli dan berakar bagi anak. Keluarga harus mampu menggunakan masa ini untuk betul-betul membentuk kepribadian awal anak sebagai anggota keluarga.
3. Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan negara. Masyarakat yang sejahtera dibentuk dari keluarga-keluarga yang sejahtera pula. Keluarga merupakan awal perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, karena itu keluarga mempunyai tanggung jawab membentuk masyarakat yang sejahtera.
4. Memelihara dan membesarkan anaknya. Ikatan darah dan batin antara orang tua dan anak akan memberikan dorongan alami bagi orang tua untuk betul-betul mendidik anak menjadi apa yang mereka inginkan.
5. Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga bila ia telah dewasa akan mampu mandiri.
B. LEMBAGA PENDIDIKAN SEKOLAH
Akibat terbatasnya kemampuan orang tua dalam mendidik anaknya, maka dipercayakanlah tugas mengajar itu kepada orang dewasa lain yang lebih ahli dalam lembaga pendidikan formal, yaitu guru. Sekolah sebagai wahana pendidikan ini, menjadi produsen penghasil individu yang berkemampuan secara intelektual dan skill. Karenanya, sekolah perlu dirancang dan dikelola dengan baik. Karakteristik proses pendidikan di sekolah, antara lain :
1. Diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenis jenjang yang memiliki hubungan hierarkis.
1. Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan relatif homogen
2. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan yang harus diselesaikan
3. Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum
4. Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban kebutuhan di masa yang akan datang.
Sekolah lahir dan berkembang secara efektif dan efisien dari, oleh dan untuk masyarakat. Sekolah berkewajiban memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mendidik warga negara.
1. Fungsi dan Peranan Sekolah
1) Fungsi Lembaga Sekolah
a. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan anak didik
b. Spesialisasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran
c. Efisiensi. Pendidikan dilakukan dalam program yang tertentu dan sistematis, juga jumlah anak didik dalam jumlah besar akan memberikan efisiensi bagi pendidikan anak dan juga bagi orang tua.
d. Sosialisasi, yaitu proses perkembangan individu menjadi makhluk sosial yang mampu beradaptasi dengan masyarakat.
e. Konservasi dan transmisi kultural, yaitu pemeliharaan warisan budaya. Dapat dilakukan dengan pencarian dan penyampaian budaya pada anak didik selaku generasi muda.
f. Transisi dari rumah ke masyarakat. Sekolah menjadi tempat anak untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab anak sebagai persiapan untuk terjun ke masyarakat.


2) Peranan Lembaga Sekolah
• Tempat anak didik belajar bergaul, baik sesamanya, dengan guru dan dengan karyawan.
• Tempat anak didik belajar mentaati peraturan sekolah.
• Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan agama.
2. Tanggung Jawab Sekolah
1. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan yang berlaku.
2. Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendidikan.
3. Tanggung jawab fungsional adalah tanggung jawab profesional pengelola dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan jabatannya.
3. Sifat-sifat Lembaga Pendidikan Sekolah
1. Tumbuh sesudah keluarga (pendidikan kedua), maksudnya sekolah memikul tanggung jawab dari keluarga untuk mendidik anak-anak mereka.
2. Lembaga Pendidikan Formal, dalam arti memiliki program yang jelas, teratur dan resmi.
3. Lembaga pendidikan tidak bersifat kodrati. Maksudnya hubungan antara guru dan murid bersifat dinas, bukan sebagai hubungan darah.

4. Macam-macam Sekolah
a. Ditinjau dari Segi yang Mengusahakan
1. Sekolah negeri, yaitu sekolah yang diusahakan oleh pemerintah, baik segi fasilitas, keuangan maupun tenaga pengajar.
2. Sekolah swasta, yaitu sekolah yang diusahakan oleh badan-badan swasta. Terdiri atas 4 status yakni : Disamakan, Diakui, Terdaftar dan Tercatat.
b. Ditinjau dari Tingkatan
1. Pendidikan Pra Sekolah, yaitu pendidikan sebelum Sekolah Dasar.
2. Pendidikan Dasar, yaitu : Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah dan SLTP/ MTs.
3. Pendidikan Menengah, yaitu : SLTA & Kejuruan atau Madrasah Aliyah.
4. Pendidikan Tinggi, yaitu : Akademi, Institut, Sekolah Tinggi atau Universitas.
c. Ditinjau dari sifatnya
1. Sekolah Umum, yaitu sekolah yang belum mempersiapkan anak dalam spesialisasi pada bidang pekerjaan tertentu. Misalnya : SD, SLTP dan SLTA.
2. Sekolah Kejuruan, yakni lembaga pendidikan sekolah yang mempersiapkan anak untuk menguasai keahlian-keahlian tertentu. Misalnya : SMEA, MAK, SMK dan STM.

5. Sumbangsih Khas Sekolah Sebagai Lembaga Pendidikan
a. Sekolah Melaksanakan tugas mendidik maupun mengajar anak, serta memperbaiki, memperluas tingkah laku si anak didik.
b. Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menerima dan memiliki kebudayaan bangsa
c. Sekolah membantu anak didik mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan kerja.
C. LEMBAGA PENDIDIKAN MASYARAKAT
Masyarakat sebagai lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan pribadi seseorang. Dalam hal ini, masyarakat mempunyai peranan penting dalam upaya ikut serta menyelenggarakan pendidikan, membantu pengadaan tenaga & biaya, sarana dan prasarana dan menyediakan lapangan kerja. Karenanya, partisipasi masyarakat membantu pemerintah dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa yang sangat diharapkan. Pendidikan dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah
2. Peserta umumnya mereka yang tidak bersekolah atau drop out
3. Tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk jangka waktu pendek
4. Peserta tidak perlu homogen
5. Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis
6. Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus
7. Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan meningkatkan taraf hidup
1. Beberapa Istilah Jalur Pendidikan Luar Sekolah
1. Pendidikan Sosial, yaitu proses yang diusahakan dengan sengaja di dalam masyarakat untuk mendidik individu & lingkungan sosial, supaya bebas dan bertanggung jawab.
2. Pendidikan Masyarakat, merupakan pendidikan yang ditujukan kepada orang dewasa, termasuk pemuda di luar batas umur tertinggi kewajiban belajar dan dilakukan di luar lingkungan dan sistem persekolahan resmi.
3. Pendidikan Rakyat adalah tindakan-tindakan atau pengaruh yang terkadang mengenai seluruh rakyat.
4. Pendidikan Luar Sekolah adalah pendidikan yang dilakukan di luar sistem persekolahan biasa.
5. Mass Education adalah pendidikan yang ditujukan kepada orang dewasa di luar lingkungan sekolah
6. Adult Education adalah pendidikan untuk orang dewasa yang mengambil umur batas tertinggi dari masa kewajiban belajar.
7. Extension Education adalah suatu bentuk dari adult education, yaitu pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah biasa, yang khusus dikelola oleh Perguruan Tinggi untuk menyahuti hasrat masyarakat yang ingin masuk dunia Universitas, misalnya Univ. Terbuka
8. Fundamental Education ialah pendidikan yang bertujuan membantu masyarakat untuk mencapai kemajuan sosial ekonomi, agar mereka dapat menempati posisi yang layak
2. Sasaran dan Program Pendidikan Jalur Luar Sekolah
1. Para buruh dan Petani
Kebanyakan berpendidikan rendah atau bahkan tidak sama sekali. Pendidikan yang diberikan adalah pendidikan yang mampu menolong meningkatkan produktifitas dengan mengajarkan keterampilan dan metode baru, yang mendidik mereka agar bisa memenuhi kewajiban sebagai warga negara dan kepala keluarga serta mampu menggunakan waktu secara efektif.
2. Para Remaja Putus Sekolah
Golongan remaja yang menganggur memerlukan pendidikan yang menarik, merangsang dan relevan dengan kebutuhan hidupnya.
3. Para Pekerja yang Berketerampilan
Agar mampu menghadang berbagai tantangan masa depan, maka program pendidikan yang diberikan kepada mereka hendaknya yang bersifat kejuruan dan teknik. Dengan tujuan dapat menyelamatkan mereka dari bahaya keuangan, pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki serta membuka jalan bagi mereka untuk naik ke jenjang hidup yang lebih baik.



4. Golongan Teknisi dan Profesional
Mereka memegang peranan penting dalam kemajuan masyarakat. Karenanya, peran mereka harus dioptimalkan dengan memperbaharui dan menambah pengetahuan serta keterampilannya.
5. Para Pemimpin Masyarakat
Termasuk di dalamnya para pemimpin politisi, agama, sosial dan sebagainya. Mereka dituntut mampu mengaplikasikan berbagai pengetahuan mereka dan berusaha untuk memperbaharui sikap dan gagasan yang sesuai dengan kemajuan dan pembangunan.
6. Anggota Masyarakat yang Sudah Tua
Akibat perkembangan zaman, banyak ilmu pengetahuan yang tidak mereka dapatkan. Karena itu pendidikan merupakan kesempatan yang berharga bagi mereka.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Dalam sistem pendidikan nasional, pendidikan seumur hidup dikelola atas tanggung jawab keluarga, sekolah dan masyarakat. Dimana masing-masing mempunyai tanggung jawab yang terpadu dalam rangka pencapaian tujuan nasional.
2. Keluarga sebagai lingkungan pertama, bertanggung jawab untuk memberikan dasar dalam menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius.
3. Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi dasar yang dimiliki masing-masing individu agar mempunyai kecerdasan intelektual dan mental. Dari individu yang cerdas, akan lahir bangsa yang cerdas yang mampu memecahkan masalahnya sendiri.
4. Masyarakat sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan penalaran, keterampilan dan sikap. Juga menjadi ajang pengoptimalan perkembangan diri setiap individu.
B. SARAN DAN KRITIK
Bertitik tolak dari penulisan skripsi ini, penulis merasa perlu memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Perlu adanya keseriusan dan kesungguhan para pendidik dalam semua tingkatan lembaga pendidikan sebagai usaha untuk pendewasaan diri yang optimal.
2. Hendaknya masing-masing lembaga pendidikan menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya dalam usaha turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. Dengan hasil karya ini, semoga memberikan warna baru bagi pelaku-pelaku pendidikan untuk menggunakan kemampuan diri dalam menjalani pendidikan seumur hidup.
4. Penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan makalah ini sangatlah diharapkan.

Daftar Pustaka
Hasan Fuad Drs., Dasar-Dasar Kependidikan (Jakarta : Rineka Cipta, 1995),
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003)
Tim Dosen IKIP, Dasar-Dasar Pendidikan (Semarang : IKIP Semarang Press, 1981),