assalamualaikum

selamat datang di blog kami semoga apa yang kami sajikan bisa bermanfaat bagi kita semua amin

Senin, 18 Juli 2011

Rekayasa Genetika dan Reproduksi Manusia




Dewasa ini telah dikembangkan teknologi DNA rekombinan, atau  yang lebih populer dikenal dengan rekayasa genetika. Teknologi ini melibatkan upaya perbanyakan gen tertentu di dalam suatu sel yang bukan sel alaminya sehingga sering pula dikatakan sebagai cloning gen. Proses yang dilakukan adalah dengan memindahkan inti sel somatik yang mengandung DNA dan komponen genetik lengkapnya ke sel ovum yang telah diambil seluruh inti selnya, atau ‘embryo splitting’ untuk manghasilkan manusia.[i] Kendati hingga kini cloning reproduksi manusia belum terjadi, namun para pakar bidang terkait yakin bahwa keberhasilan cloning hewan merupakan pendahuluan bagi keber­hasilan cloning manusia, dimungkinkan dilakukan pada manusia.

Cloning merupakan salah satu bentuk reproduksi yang sudah dikenal. Dewasa ini telah banyak produk teknologi reproduksi dikembangkan para ahli.[ii] Di antaranya adalah inseminasi buatan, bayi tabung, TAGIT (Tandur Alih Gamet Intra Tuba), perlakuan hormonal, donor sel telur dan sel sperma, kultur telur dan embrio, pembekuan sperma dan embrio, GIFT (gamet intrafallopian transfer), ZIFT (zigot intrafallopian transfer), Fertilisasi In Vitro (in vitro fertilization), partenogenesis, dan cloning.[iii]

Menurut ahli kedokteran, bagi pasangan suami-isteri yang berkeinginan memiliki keturunan namun tidak dapat dilakukan melalui cara reproduksi seksual (sexual reproduction) yang disebabkan adanya gangguan pada pihak isteri dan/ atau suami, maka dapat dilakukan dengan cara reproduksi aseksual, menggunakan pilihan teknologi reproduksi pada manusia tersebut.[iv]

Dari perspektif hukum Islam, belum semua cara reproduksi aseksual di atas telah difatwakan ulama secara rinci. Namun demikian, meski tidak menggunakan topik khusus, dari segi esensi persoalan hukum, teknik-teknik tersebut telah tercakup dalam fatwa yang ada, karena ada kesamaan 'illat dengan inseminasi buatan, bayi tabung, dan cloning.

Cloning: Pengertian dan Jenis-jenisnya

Setelah sukses dengan teknologi inseminasi buatan yang kemudian dikem-bangkan melalui teknik bayi tabung, para pakar kedokteran telah melakukan sebuah lompatan teknologi dengan ditemukannya metode cloning. Istilah 'cloning' berasal dari kata ‘klon’ (Yunani) yang berarti potongan/pangkasan tanaman, dalam bahasa Inggris disebut Clone yang berarti duplikasi, penggandaan, membuat objek yang sama persis. Dalam konteks sains, cloning didefinisikan sebagai sebuah rekayasa genetika dengan cara pembelahan dan pencangkokan sel dewasa di laboratorium dan bila telah berhasil kemudian dibiakkan dalam rahim organisme.[v] Dalam bahasa Arab disebut al-Instinsākh.[vi] Ada yang meng-Indonesiakan kata clonus yang di-Inggriskan menjadi cloning, clonage.[vii] (Perancis) menjadi Klonasi

Para ahli telah membuktikan keberhasilan cloning pada tanaman dan hewan, menurut berbagai laporan, hal tersebut sudah lama dipraktikkan. Teknologi pada hewan mulai mencuat pada awal Maret 1997, ketika Ian Wilmut dari Roslin Institute (Skotlandia) berhasil meng-cloning sel kambing dewasa sehingga lahirlah Dolly (Februari 1997), dan dari laboratorium yang sama kemudian dilahirkan domba lain yang diberi nama Polly (Juli 1997). Dilihat dari tujuannya, cloning pada tanaman dan hewan adalah untuk memperbaiki kualitas tanaman dan hewan, meningkatkan produktivitas, dan mencari obat alami bagi penyakit-penyakit kronis, menggantikan obat-obatan kimiawi yang dapat menimbulkan efek samping terhadap kesehatan manusia.[viii]

Hingga kini belum ada laporan resmi tentang keberhasilan mengclon individu manusia, sebabnya, antara lain karena terhambat adanya batasan boleh dan tidaknya menurut etika, agama, dan norma yang lain, tetapi secara teoritis mungkin dapat dilakukan, namun demikian hasilnya jika benar-benar dilakukan apakah seperti yang dikehendaki, masih menjadi tanda tanya. Sungguhpun dari sisi teknologi diakui sulit dan memerlukan dana besar untuk mewujudkannya, sejak tahun 1998 sejumlah eksperimen mengklon manusia telah dilakukan oleh dokter-dokter di berbagai negara, bahkan banyak kalangan yang mengklaim diri telah berhasil melakukannya, bayi hasil cloning siap dan bahkan telah lahir. Namun, kebenaran isu tersebut belum dapat dibuktikan, yang dinyatakan justru kegagalannya.[ix] Pada umumnya para ilmuwan menanggapi berita itu hanyalah sebuah sensasi, sebagai isapan jempol belaka. Bahkan, Harry Griffin, ketua Lembaga Skotlandia Roslin yang telah berhasil melahirkan domba cloning pertama, Dolly pada tahun 1997, mengomentari bahwa berita bayi cloning ini hanyalah trik publisitas saja.[x]

Dari segi teknis dan manfaatnya, cloning dibedakan atas tiga jenis, cloning embrio, cloning biomedik (terapetik), dan cloning reproduksi. Cloning embrio betujuan membuat kembar dua, tiga, dan seterusnya dari sebuah zigot. Cloning biomedik (terapetik) bertujuan untuk keperluan penelitian pengobatan penyakit yang hingga kini sulit disembuhkan, seperti Alzheimer, parkinson,               DM (Diabetes Mellitus), Infrak Jantung, Kanker darah, stroke, dan sebagainya.[xi]
Tujuan dilakukannya cloning reproduksi adalah untuk mendapatkan anak klon dari orang yang diklon, memproduksi sejumlah individu yang secara genetik identik. Metodenya, dapat dilakukan melalui proses seksual dengan fertilisasi in vitro dan aseksual dengan menggunakan sel somatis sebagai sumber gen. Pada cloning seksual, secara teknis langkah awal yang dilakukan adalah fertilisasi in vitro. Setelah embrio terbentuk dan berkembang mencapai empat sampai delapan sel segera dilakukan splitting (pemotongan dengan teknik mikromanipulasi) menjadi dua atau empat bagian. Bagian-bagian embrio ini dapat ditumbuhkan kembali dalam inkubator hingga berkembang menjadi embrio normal yang memiliki genetik sama. Setelah mencapai fase blastosis, embrio tersebut ditransfer kembali ke dalam rahim ibu sampai umur sembilan bulan. Berbeda dengan cloning seksual, pada cloning aseksual fertilisasi tidak dilakukan menggunakan sperma, melainkan hanya sebuah sel telur terfertilisasi semu yang dikeluarkan pronukleusnya dan sel somatis. Karenanya, bila pada cloning seksual genetik anak berasal dari kedua orang tuanya, maka pada cloning aseksual genetik anak sama dengan genetik penyumbang sel somatis. [xii]

Hukum Kloning Reproduksi Manusia

Cloning pada manusia termasuk isu besar, namun respon dari ulama Indonesia melalui ijtihād jamā'i maupun individual belum cukup representatif. Fatwa terhadap cloning, antara lain, datang dari Bahtsul Masail yang diberikan sangat singkat dan belum tuntas, sehingga diperlukan fatwa lanjutan. Fatwa yang cukup memadai datang dari MUI (2000). Belumnya lembaga fatwa yang lain menetapkan hukumnya, diduga karena hal tersebut belum terjadi dan kemungkinan terjadinya masih sangat jauh sehingga dianggap tidak mendesak, atau karena 'illat hukum cloning manusia sangat jelas sehingga tidak perlu ditetapkan hukumnya secara khusus, dapat dikiyaskan kepada hukum inseminasi buatan atau bayi tabung. Memproduksi atau melipatgandakan anak manusia melalui proses cloning akan meniadakan berbagai pelaksanaan hukum Islam, seperti tentang perkawinan, nasab, nafkah, hak dan kewajiban antara orang tua dan anak, waris, perawatan anak, hubungan kemahraman, dan lain-lain.

Dilihat dari segi teknis dan dampak hukum yang ditimbulkannya, cloning embrio dapat disamakan dengan bayi tabung. Karena itu, jika batas-batas diperkenankannya bayi tabung, seperti asal pemilik ovum, sperma, dan rahim terpenuhi, tanpa melibatkan pihak ketiga (donor atau sewa rahim), dan dilaksanakan ketika suami-isteri tersebut masih terikat pernikahan maka hukumnya boleh. Dengan begitu, anak kembar yang dilahirkan akan berstatus sebagai anak sah pasangan tersebut.[xiii]

Hukum cloning, dilihat dari teknis dan dampaknya dapat dipersamakan dengan  inseminasi buatan atau bayi tabung, Ulama sepakat bahwa setiap upaya mereproduksi manusia yang berdampak dapat merancukan nasab atau hubungan kekeluargaan, lebih-lebih kalau kontribusi  ayah tak ada dalam cloning ini, maka hukumnya lebih haram. Dari dampak teringan tingkat kerancuannya pada praktik inseminasi buatan dan bayi tabung adalah praktik penitipan zigot yang berasal dari pasangan poligamis di rahim isterinya yang lain hukumnya haram, apalagi cloning manusia yang lebih merancukan hubungan nasab dan kekeluargaan. Kerancuan nasab yang ditimbulkan dari cloning reproduksi manusia yang teringan, meskipun sel tubuh diambil dari suaminya, tetap menghadirkan persoalan rumit, yaitu menyangkut status anaknya kelak, sebagai anak kandung pasangan suami-isteri tersebut atau 'kembaran terlambat' dari suaminya, atau dia tidak berayah, mengingat sifat genetiknya 100 % sama dengan suaminya.[xiv][xv] Jika demikian, maka anak tersebut lebih tepat disebut sebagai kembaran dari pemberi sel. Jika sebagai kembaran atau duplikat terlambat suaminya, bagaimana hubungannya dengan wanita itu dan keturunannya serta anggota keluarganya yang lain. Apalagi jika cloning diambil dari pasangan yang tidak terikat pernikahan yang sah, atau anak klon yang berasal dari sel telur seorang wanita dengan sel dewasa wanita itu sendiri atau dengan wanita lain, maka tingkat kerancuannya lebih rumit. Tidak berasal dari mani (sperma). Di samping itu, yang masih diperdebatkan mengenai usia anak klon, dugaan terkuat menyatakan akan sama dengan usia dari pemberi sel.

evolusi bintang

Evolusi Bintang
Bintang dikenal sebagai objek langit yang tampak di malam hari. Sebuah cahaya titik yang berkerlap-kerlip, dan terkadang bila diperhatikan dengan seksama, warnanya berubah-ubah dari putih ke biru atau merah dan sebaliknya. Sebenarnya bintang merupakan bola gas yang terbentuk karena gaya gravitasinya sendiri. Cahaya bintang berasal dari hasil reaksi fusi nuklir di mana hidrogen digabungkan untuk menghasilkan helium, gelombang eletromagnetik, dan energi. Bintang memancarkan energinya relatif konstan/stabil setiap saat. Jadi, perubahan yang terjadi tidak berasal dari bintang itu sendiri. Lalu, bagaimana bintang bisa tampak berkedip?
Penyebab utamanya adalah karena bumi memiliki atmosfer dengan temperatur yang berbeda-beda, menyebabkan lapisan-lapisan udara tersebut bergerak-gerak sehingga menimbulkan turbulensi. Turbulensi ini bentuknya sama seperti ombak atau gelombang di laut dan kolam renang.
Analogi sebuah koin yang terletak diam di dasar kolam renang akan tampak bergerak-gerak jika kita lihat dari atas permukaan air. Gerak semu ini terjadi karena adanya refraksi/pembiasan. Hal yang sama terjadi pada cahaya bintang yang melewati atmosfer bumi. Ketika memasuki atmosfer bumi, cahaya bintang akan dibelokkan oleh lapisan udara yang bergerak-gerak. Akibatnya posisi bintang akan berpindah-pindah. Tetapi karena perubahan posisinya sangat kecil untuk dideteksi mata, maka kita akan melihatnya sebagai kedipan.
Pada zaman dahulu, orang mengira semua objek di langit adalah bintang. Hingga mereka mulai mengamati dan menyadari bahwa ada beberapa objek langit yang memiliki perpindahan berbeda dengan yang lain, juga tidak berkedip. Dan diketahuilah bahwa benda tersebut planet, bukan bintang.
Benda bercahaya yang selalu tampak tidak berubah posisinya itu, oleh orang zaman dahulu dibentuk menjadi gambar-gambar visual khayalan yang kini dinamakan rasi bintang. Mereka mengkait-kaitkan bentuk rasi bintang dengan mitos-mitos dan kepercayaan yang dianut. Begitu banyak rasi bintang yang terbentuk dengan pandangan berbeda-beda tiap orang. Hingga akhirnya astronom menetapkan standar wilayah rasi bintang yang kini berjumlah 88 buah. Nama-nama rasi bintang sendiri kebanyakan diambil dari sejarah bangsa Romawi dan Yunani.
Bintang yang dapat dilihat oleh mata telanjang berjumlah kurang lebih 2860 bintang. Hingga pada massa Galilleo menemukan teleskop, ia mengarahkan teleskopnya ke pusat galaksi Bimasakti. Dari hasil pengamatan, didapat hasil bahwa ternyata terdapat lebih banyak bintang lagi di langit yang tak kasat mata. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan instrumentasi astronomi, diketahui bahwa bintang yang ada di langit tidak seluruhnya benar-benar bintang, melainkan terbagi-bagi lagi menjadi beberapa kategori. Ada nebula, awan gas debu yang merupakan cikal bakal bintang. Cluster, yang merupakan sekumpulan bintang. Bintang itu sendiri, yang terbagi menjadi dua kategori yaitu bintang tunggal dan multiple stars, dan Planetary nebula.

Evolusi Bintang
Bintang tidak berbeda jauh dengan manusia atau makhluk hidup yang ada di Bumi. Bintang dilahirkan, berkembang, dan pada akhirnya padam, tidak bersinar lagi. Bedanya, tentu saja bintang tidak berkembang biak. Nah, proses evolusi bintang ini, bila dibandingkan dengan usia manusia atau bahkan usia seluruh peradaban manusia, tentunya memakan waktu yang sangat lama hingga milyaran tahun. Contohnya Matahari dalam tata surya kita, yang tidak tampak berubah sejak zaman nenek moyang hingga saat ini.
Lalu bagaimana para astronom bisa mempelajari evolusi bintang, jika usia mereka tidak cukup untuk melihat perkembangan bintang yang sangat lama itu? Seorang anak kecil, tidak perlu menunggu hingga usianya 80 tahun hingga ia bisa melihat pertumbuhan seorang manusia. Ia bisa melihat dari sekitarnya, bagaimana ‘rupa’ seorang remaja, dewasa, atau bahkan nenek dan kakek sekalipun. Begitu pula dengan astronom, mereka dapat meneliti bintang-bintang di langit sana terdiri dari berbagai macam usia dan tahap evolusi.

Materi Antar Bintang

Berdasarkan hasil pengamatan, luar angkasa diantara bintang-bintang ternyata tidak benar-benar kosong, namun terdapat materi berupa gas dan debu yang disebut materi antar bintang. Di beberapa tempat materi antar bintang dapat dilihat sebagai awan antar bintang yang disebut Nebula, contohnya Nebula Orion. Kerapatan awan bintang sangatlah kecil bila dibandingkan dengan udara di sekeliling kita. Walaupun demikian, awan bintang memiliki volume yang sangat besar, sehingga cukup banyak untuk membentuk ribuan bintang.
Lalu bagaimana awan antar bintang (Nebula) itu bisa membentuk bintang? Gaya gravitasi memegang peranan sangat penting dalam proses pembentukan bintang. Jika terjadi suatu peristiwa hebat, misalnya ledakan bintang, di suatu tempat sekelompok materi antar bintang akan menjadi lebih mampat daripada sekitarnya. Bagian luar awan ini akan tertarik oleh gaya gravitasi materi di bagian dalam. Akibatnya, awan akan mengerut dan semakin mampat. Peristiwa ini disebut kondensasi.
Tetapi, tidak semua awan yang berkondensasi itu akan menjadi bintang. Akibat kondensasi tekanan di dalam awan akan meningkat dan akan melawan pengerutan. Bila tekanan melebihi gaya gravitasi, awan akan tercerai kembali dan proses terbentuknya bintang tidak akan terjadi.
Pada setiap kondensasi kerapatan gas dalam awan bertambah besar. Riwayat gumpalan awan induk akan terjadi lagi di dalam gumpalan awan yang lebih kecil. Demikian seterusnya. Peristiwa ini disebut fragmentasi. Awan yang tadinya satu terpecah menjadi ratusan bahkan ribuan awan yang mengalami pengerutan gravitasi. Pada akhirnya, suhu menjadi cukup tinggi sehingga awan-awan tersebut akan memijar dan menjadi ‘embrio’ bintang yang disebut protostar. Jadi, bintang tidak terbentuk sendiri-sendiri namun berasal dari suatu kondensasi besar, bintang terbentuk dalam kelompok. Hal ini didukung oleh pengamatan. Dalam galaksi kita pun terdapat banyak gugus bintang.

Protostar
Suatu protostar yang telah mengakhiri proses fragmentasinya akan terus mengerut akibat gravitasinya sendiri. Materi dalam protostar sebagian besar adalah hidrogen dengan kerapatan seragam pada awalnya. Evolusi protostar ditandai dengan keruntuhan yang sangat cepat.
Laju evolusi pada tahap ini, temperatur di pusat bintang cukup tinggi untuk berlangsungnya pembakaran hidrogen. Pada saat itu tekanan di dalam bintang menjadi besar dan pengerutan pun berhenti. Ia menjadi bintang di deret utama. Namun bila massa bintang terlalu kecil, suhu di pusat bintang tidak akan cukup tinggi untuk berlangsungnya reaksi pembakaran hidrogen. Bintang akhirnya mendingin dan menjadi bintang katai gelap tanpa adanya reaksi ini yang berarti.

Evolusi Lanjut
Selanjutnya bintang mencapai deret utama berumur nol (zero age main-sequence, ZAMS). Komposisi bintang tersebut masih homogen, mencerminkan komposisi awan antar bintang yang membentuknya. Energi yang dipancarkan bintang terutama berasal dari reaksi inti yang berlangsung di pusat bintang. Yaitu reaksi fusi yang merubah hidrogen menjadi helium, dengan perlahan terjadi perubahan komposisi di pusat bintang, hidrogen berkurang dan helium bertambah. Akibatnya struktur bintang pun berubah, bintang makin terang, jari-jari bertambah besar, tempertur efektif berkurang.
Ada perbedaan proses evolusi bintang tergantung dari massa bintang tersebut. Pada bintang bermassa besar, terjadi reaksi daur karbon yang terkonsentrasi ke pusat, disebut pusat konveksi. Pada bintang tipe ini, di bagian selubungnya tidak terjadi reaksi inti. Karena itu, komposisi selubung masih sama dengan komposisi awal. Lain halnya dengan bintang bermassa rendah yang membangkitkan energinya tidak terkonsentrasi di pusat. Konveksi justru terjadi di selubung.
Akibat reaksi pembakaran hidrogen, jumlah helium di pusat bintang bertambah. Timbunan helium di pusat bintang itu mengakibatkan terjadinya pengerutan gravitasi secara perlahan. Bila massa pusat helium ini mencapai 10 % hingga 20% massa bintang, pusat helium tidak lagi mengerut dengan perlahan namun runtuh dengan cepat. Saat itu struktur bintang berubah, bagian luar bintang akan memuai dengan cepat, bintang berubah menjado bintang raksasa merah. Saat itu, bintang mempunyai 2 sumber energi yaitu pembakaran hidrogen di kulit yang melingkupi pusat helium, dan pembakaran helium di pusat bintang.
Evolusi tahap akhir suatu bintang masih belum pasti. Namun dari beberapa perhitungan didapat bahwa unsur kimia yang lebih berat dari karbon terbentuk di pusat bintang. Inti helium, berubah menjadi karbon, selanjutnya membentuk oksigen. Hal ini menyebabkan temperatur pusat meningkat, dan saat mencapai 600 derajat, inti karbon akan berinteraksi membentuk magnesium, neon, dan natrium. Demikian seterusnya akan terjadi pembakaran unsur kimia dalam bintang. Hingga akhirnya akan terbentuk inti besi. Besi merupakan inti yang paling mantap dan tidak akan bereaksi membentuk inti yang lebih berat. Selanjutnya, akan terjadi keruntuhan gravitasi pusat besi yang menyebabkan Supernova.

Supernova
Tidak semua bintang mengakhiri hidupnya dengan meledak menjadi Supernova, yaitu hanya terjadi pada bintang yang massanya 8 kali massa matahari atau lebih massif dari Matahari. Nah, supernova akan terjadi ketika bintang tersebut tidak lagi memiliki cukup bahan bakar untuk proses fusi di inti bintang. Menciptakan tekanan keluar sehingga memicu terjadinya dorongan gravitasi kedalam massa bintang yang besar.
Saat ledakan terjadi, bintang akan melepaskan sejumlah besar energi dan memuntahkan elemen berat seperti kalisum dan besi ke ruang antar bintang. Materi yang dilepaskan ini kemudian menjadi benih yang mengisi awan debu dan gas dimana bintang dan planet baru akan dilahirkan. Dan siklus terbentuknya bintang dimulai dari awal.

Sisa Kematian Bintang
Materi yang dilepaskan bintang pada saat terjadinya Supernova akan menjadi benih bintang baru. Lalu bagaimana nasib bintang yang mati? Untuk bintang bermassa sedang, ia akan berubah menjadi bintang katai putih. Untuk bintang bermassa besar yang setelah meledak massanya 1.4 – 3 kali massa Matahari akan berubah menjadi bintang neutron. Sedangkan yang lebih besar dari 3 kali massa Matahari akan berubah menjadi black hole.

Stellar Evolution

Bintang dan Diagram Hertzsprung-Russell

Bintang dianggap bola besar-besaran hidrogen yang memancarkan panas dan cahaya sebagai akibat dari fusi nuklir hidrogen menjadi helium. Mereka dapat dianalisis dengan spektroskopi - Helium elemen yang pertama kali diidentifikasi oleh analisis spectrographic Matahari. Klasifikasi bintang spectrographic digunakan untuk hari ini didasarkan pada bahwa dirancang oleh Annie Jump Cannon (1863-1941); itu tergantung pada warna dari bintang yang, pada gilirannya, tergantung pada suhu permukaannya. Cannon diklasifikasikan lebih dari 450.000 bintang dengan cara ini. Setiap jenis spektral diberikan surat:
Surat

Permukaan 
Suhu
 
(K)

Warna

Karakteristik spektral
W

> 40.000

Putih atau kebiru-biruan

Banyak garis-garis emisi
O

30,000

Putih atau kebiru-biruan

Emisi dan garis penyerapan
B

20,000

Kebiru-biruan

Dia dan H yang dominan
Sebuah

10,000

Putih

H dominan
F

7,000

Kekuning-kuningan

Ca dominan
G

6,000

Kuning

Banyak logam hadir
K

4,000

Jeruk

Sangat kuat logam baris
M

3,000

Oranye kemerahan

Rumit karena kehadiran molekul
R

2,600

Merah

C dominan
N

2,500

Merah

C dominan
S

2,600

Merah

Zio dan TiO dominan
R dan N adalah sering sekarang dikombinasikan untuk memberikan satu kelas, C. 
Kelas W, R, N dan S sangat langka.

Pada awal abad ke-20 karya para astronom Ejnar Hertzsprung dan Henry Norris Russell menyebabkan pembangunan dari apa yang sekarang dikenal sebagai Hertzsprung-Russel (HR) Diagram, di mana luminositas mutlak bintang diplot terhadap suhu permukaannya (atau jenis spektral ).


Kebanyakan bintang jatuh pada pita sempit yang dikenal sebagai Sequence Utama (NB - ini bukan urutan evolusi Sebuah urutan evolusi tipikal ditunjukkan oleh kurva merah!).
Bintang massa yang berkisar dari sekitar 0,08-100 massa matahari (1 massa matahari = massa Matahari), namun sebagian besar memiliki massa yang sama dengan atau kurang dari dari Matahari. Misa parutan dari 10 massa matahari jarang. Namun, kisaran kepadatan sangat besar. Raksasa Merah, seperti Betelgeuse, kurang padat dari udara yang kita hirup, sedangkan ukuran gula-benjolan bahan kerdil putih akan, di Bumi, beratnya lebih dari 1 ton.

Stellar Evolution

Bintang mulai dengan kondensasi keluar dari nebula materi. Seperti runtuh di bawah gaya gravitasi menjadi lebih panas. Jika massa awal antara sekitar 0,1 dan 1,4 massa matahari, suhu inti akan meningkat menjadi sekitar 10.000.000 K dan reaksi nuklir akan mulai, mengkonversi H Dia. Bintang menjadi bintang deret utama. Akhirnya H akan habis dan gravitasi menyebabkan penyusutan lebih lanjut; reaksi lebih terjadi dan elemen berat terbentuk. Ini terakumulasi dalam inti, yang runtuh sebagai lapisan luar memperluas - bintang daun urutan utama dan menjadi raksasa. Suhu inti dapat meningkat dan lapisan luar mungkin terlempar ke angkasa sebagai planetary nebula. Reaksi nuklir akhirnya berhenti dan semua yang tersisa dari bintang asli, yaitu inti, adalah inert - sebuah White Dwarf telah terbentuk.

Pulsar

Jika massa awal antara sekitar 1,4 dan 8 kali massa matahari, segala sesuatu terjadi lebih cepat. Bila tahap pembentukan elemen berat tercapai, suhu inti meningkat menjadi sekitar 3,000,000,000 K. Inti sekarang terbuat dari besi, yang tidak akan bereaksi. Sebagai reaksi berhenti, inti implodes; ini diikuti oleh ledakan rebound: Supernova sebuah. Sebagian besar materi yang dilemparkan ke angkasa, meninggalkan awan memperluas gas di pusat yang kecil (beberapa km diameter), super-padat (sekitar 1.000.000.000.000.000 ton per cm3) obyek terbuat dari neutron. Ini bintang neutron berputar sangat cepat, sering kali banyak detik. Ini memiliki medan magnet yang sangat kuat yang memberikan arah ke pulsa radio yang dipancarkan oleh bintang, bukan seperti mercusuar. Pulsar pertama (sumber radio yang berdenyut) ditemukan pada tahun 1967 oleh Jocelyn Bell. Pulsar di Nebula Kepiting, M1, dalam Taurus adalah sisa dari supernova dari AD1054 yang, untuk sementara, begitu terang seperti yang akan terlihat di langit siang hari. Pulsar secara bertahap melambat dan menjadi dingin dan mati.

Lubang hitam dan Benda

Jika massa awal melebihi sekitar 8 massa matahari, ledakan tersebut tidak mengakibatkan supernova, namun bintang terus runtuh, menjadi padat dan padat. Seperti tidak demikian, escape velocity meningkat hingga mencapai kecepatan cahaya (300.000 km s-1). Pada tahap ini apa-apa, bahkan cahaya, dapat melarikan diri - lubang hitam telah terbentuk. Beberapa sumber derau radio tampaknya tidak berhubungan dengan setiap bintang atau galaksi optik. Pada tahun 1963 Cyril Bahaya mengidentifikasi lokasi sumber radio yang dikenal sebagai 3C 273 (No 273 dalam katalog Cambridge 3) ketika occulted oleh Bulan. Ini diidentifikasi dengan benda seperti bintang dengan pergeseran merah besar (lihat nanti), menunjukkan bahwa itu dari jarak jauh. Penelitian yang lebih mutakhir telah mengkonfirmasikan bahwa quasar (kuasi-bintang objek, QSO ini) terletak di jantung galaksi yang mereka terlalu redup untuk dilihat. Quasar paling tidak sumber radio. Quasar dianggap urutan ukuran dari sistem keluar surya, tapi memancarkan lebih dari 1000 kali energi sebanyak seluruh galaksi kita. Penjelasan saat ini adalah bahwa mereka hasil dari sebuah lubang hitam supermasif yang mengkonsumsi materi dari galaksi sekitarnya pada laju sekitar 1 massa matahari per tahun.

Bintang Biner

Banyak bintang ada di beberapa (biasanya biner) sistem di mana bintang-bintang mengorbit satu sama lain sesuai dengan Hukum Kepler. Mereka penting dalam astrofisika karena analisis orbit mereka adalah satu-satunya cara untuk secara langsung menentukan massa bintang.

Novae

Ketika kurcaci putih dan bentuk raksasa merah sistem biner, bahan mengalir dari raksasa merah ke katai putih, membentuk sebuah cakram akresi di sekitarnya. Ketika materi yang cukup telah dibangun, itu mengalami fusi nuklir dan ledakan ledakan terjadi, di mana bintang flare muncul terang. Proses ini kemudian mengulangi (misalnya T Coronae Borealis pergi nova pada 1866 dan 1946). (Untuk novae kurcaci, lihat di bawah variabel dahsyat )

Sabtu, 09 Juli 2011

blognya buk lily dosen STKIP HAMZANWADI SELONG

Neh Blognya BUk Lily www.lilyangraini.blogspot.com

Kamis, 30 Juni 2011

Rumusan masalah


Rumusan Masalah.
1.      Bagaianamakah pengaruh budaya luar terhadap masyarkat Mamben terkait dengan peraliahan dari budaya” Mesilak” menjadi “Undangan.” ?
2.      Bagaimanakah pengaruh budaya luar sehingga budaya lokal terkikis (gotong royong ) di desa Mamben.?
3.      Bagaiamanakah timbulnya kelompok-kelompok Mayarakat di desa Mamben.?
4.      Bagaimanakah pergeseran teradisi masyarakat desa Mamben akibat pengaruh modernisasi. ?
Kajian teori...
Dilihat dari asal katanya, kata “Budaya” sudah menggambarkan betapa luasnya cakupan makana yang terkandung di dalamnya. Menurut Prof. Koentjaraningrat, seoarang antropolog kenamaan Indonesia. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta ; buddayah yaitu bentuk jamak dari kata “Buddih” atau budi dan akal.
Dari asal kata ini, budaya dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan Budi dan Akal dan segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal dan budi tersebut.( http://www.anneahira.com/arti-budaya.htm)
Menurut Edward B. Taylor “Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.”
(Ki Hajar Dewantara)Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.(  http://exalute.wordpress.com/2009/03/29/definisi-kebudayaan-menurut-para-ahli/)
Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat.     (bahan kuliah dan makalah kesehatan)
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
(http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/02/pengertian-masyarakat-menurut-para-ahli.html)
Baberapa penegrtian masyarakat diantaranya sebagai berikut :
o   Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
o   Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
o   Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
o   Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
Tradisi (Bahasa Latin: traditio, "diteruskan") atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah. (http://id.wikipedia.org/wiki/Tradisi)



Kamis, 02 Juni 2011

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)




Mata Pelajaran            : Fisika
Kelas/Semester           : X/2 (Dua)
Pertemuan Ke-            : 1
Alokasi Waktu            :  2 jam pelajaran ( 2 × 45 menit)
Standar Kompetensi   : Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik
Kompetensi Dasar      :            Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif.
Indikator                     :      -    Menjelaskan pemantulan cahaya secara kualitatif dan kuantitatif.
-       Menjelaskan pemantulan cahaya pada cermin datar dan cermin lengkung.

I.            Tujuan Pembelajaran
-       Siswa dapat menjelaskan hukum pemantulan cahaya.
-       Siswa dapat menjelaskan pemantulan cahaya pada cermin datar.
-       Siswa dapat menjelaskan pemantulan cahaya pada cermin lengkung, yaitu cermin cekung dan cermin cembung.

II.         Materi Ajar
-       Pemantulan Cahaya
-       Cermin

III.      Metode Pembelajaran
1.      Informasi/ceramah
2.      Diskusi
3.      Tanya jawab
4.      Eksperimen
5.      Tanya Jawab

IV.      Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran dengan memberikan motivasi belajar kepada siswa agar dalam semester ini prestasinya dapat meningkat. Kemudian, diteruskan dengan tanya jawab tentang pemantulan cahaya dan cermin.

Kegiatan Inti
-       Guru melakukan diskusi dengan siswa yang disertai tanya jawab untuk mengungkap kembali hukum pemantulan cahaya.
-       Siswa melakukan demonstrasi yang dipimpin oleh guru untuk membuktikan hukum pemantulan cahaya pada cermin datar.
-       Siswa berdiskusi untuk menggambarkan sinar-sinar pada cermin datar.
-       Siswa melakukan demonstrasi untuk menyelidiki hukum pemantulan cahaya pada cermin lengkung, yaitu cermin cekung dan cermin cembung.
-       Siswa melakukan diskusi untuk menggambarkan sinar-sinar istimewa pada cermin lengkung berdasarkan demonstrasi yang telah dilakukan.
-       Siswa mengamati bayangan yang terbentuk pada cermin datar dan cermin cekung, kemudian memberikan kesimpulan sifat-sifat bayangan yang terbentuk dari cermin tersebut.
-       Siswa memberikan contoh penerapan atau fungsi dari cermin lengkung pada kehidupan sehari-hari.
-       Siswa menganalisis jarak fokus cermin, jarak benda, dan jarak bayangan berdasar demonstrasi yang dilakukan.
-       Siswa merumuskan jarak fokus cermin lengkung secara umum.
-       Siswa melakukan diskusi kelompok untuk membahas persoalan yang berkaitan dengan cermin datar dan cermin lengkung serta susunannya.
-       Siswa mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.

Kegiatan Akhir
Dengan cara tanya jawab, guru menyimpulkan dan memberi penekanan pada materi pemantulan cahaya dan cermin, diteruskan dengan pemberian tugas mandiri, tugas kelompok, serta membaca dan memahami materi berikutnya.

V.         Alat/Bahan/Sumber Belajar
Sumber               : Buku Kajian  Konsep Fisika 1 (Tiga Serangkai)
Alat-Alat/Bahan : Cermin datar, cermin cekung, cermin cembung, sumber cahaya, dan papan optik
Sarana/Media     : CD Interaktif Kajian Konsep Fisika 1

VI.      Penilaian
a.       Kuis tertulis
b.      Pengamatan keaktifan siswa pada saat tanya jawab, kinerja keterampilan dalam peragaan dan percobaan serta sikap
c.       Laporan Percobaan
d.      Presentasi

Contoh Soal Kuis
1.      Sifat bayangan benda yang berada di depan cermin datar adalah ....
2.      Sebuah cermin cekung mempunyai titik fokus 15 cm. Jari-jari kelengkungan cermin tersebut adalah ....
3.      Sinar datang sejajar sumbu utama cermin cekung. Sinar tersebut akan dipantulkan melalui ....
4.      Sebuah benda diletakkan 20 cm di depan cermin cekung yang mempunyai jarak fokus 20 m. Besar jarak bayangannya adalah ....
5.      Kaca spion pada kendaraan bermotor merupakan cermin ....
6.      Benda yang diletakan pada ruang II sebuah cermin cekung, sifat bayangannya adalah ....
7.      Agar terbentuk bayangan nyata pada cermin cembung, benda harus bersifat ....
8.      Sinar datang masuk pada pusat cermin cembung maka sinar akan dipantulkan ....

Jawaban Kuis
1.      maya
2.      30 cm
3.      fokus
4.      tak berhingga
5.      cembung
6.      nyata
7.      maya
8.      seolah-olah berasal dari pusat cermin


                                                                                         peseng,   mei 2010
                          Mengetahui                                            Guru Bidang Studi



                          M .H A I Z                                            S A E P U D D I N
                         NIP.08230072                                           NIP.08230036
                                   

Jumat, 27 Mei 2011

MANAGEMEN TERPADU BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN – 5 TAHUN


MANAGEMEN TERPADU BALITA SAKIT UMUR
2 BULAN – 5 TAHUN

PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
Penilaian pertama, keluhan batuk atau sukar bernafas, tanda bahaya umum,tarikan diding dada ke dalam, stridor, nafas cepat.
(Normal : 2 bulan – 12 bulan 50 kaliatau lebih? Menit, 12 bulan 5 tahun adalah 40 kali permenit atau lebih.
Penilaian ke dua, keluhan dan adanya tanda diare, seperti latargi atau tidak sadar, mata cekung, tidak bisa minum atau malas makan, turgor jelek, gelisah, rewel, haus atau banyak minum, adanya darah dalam tinja (berak bercampur darah)
Penilaian  ketiga tanda demam, disertai adanya tanda bahaya umum, kaku kuduk dan adanya infeksi lokal seperti kekeruhan pada kornea mata, luka pada mulut, mata bernanah, adanya tanda pre syok seperti nadi lemeh, ekstremitas dingin, mutah darah,berak hitam, perdarahan hidung, perdarahan bawah kulit, nyeri uluhati dll.
Penilaian keempat tanda masalah telinga seperti nyeri pada telinga, adanya pembengkakan, adanya cairan keluar dari telinga yang kurang dari 14 hari, dll.
Penilaian kelima, tanda status gizi seperti badan kelihatan bertambah kurus, bengkak pada kedua kaki, telapak tangan pucat, status gizi dibawah garis merah pada pemeriksaan berat badan menurun.

PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
1.      Kalsifikasi Pneumonia
a.         Pneumonia Berat : adanya tanda bahaya umum, terikat dinding dada kedalam, adanya stridor.
b.         Adanya Pneumonia : ditemukan tanda frekuensi nafas yang sangat cepat.
c.         Bentuk bukan Pneumonia : tidak ada pneumonia dan hanya keluhan batuk.

2.      Kalsifikasi dehidrasi
a.         Dehidrasi berat                  :    tanda dan gejala latargis atau tidak sadar, mata cekung, turgor jelek sekali.
b.         Dehidrasi ringan (sedang) : tanda  gelisah, rewel, mata cekung, haus, turgor jelek.


3.      Klasifikasi diare persisten
a.       Diere persisten berat             : Adanya tanda dehidrasi
b.      Diare persisten                      : Tidak ditemukan adanya tenda dehidrasi
4.      Klasifikasi disentri
Apabila diarenya disertai  dengan  darah dalam tinja atau diarenya bercampur darah.

5.      Klasifikasi resiko malaria
a.       Resiko tinggi :
1)        Penyakit berat dengan demam, adanya tanda bahaya umum disertai kuku kuduk.
2)        Resiko rendah.
3)        Klasifikasi tanpa resiko.

6.      Klasifikasi campak
a.       Campak komplikasi berat : adanya bahaya umum, kekeruhan kornea mata, luka daerah mulut yang dalam dan luar serta tanda umum campak.
b.      Campak dengan komplikasi pada mata : dengan tanda mata bernanah serta mulut terbuka.
c.       Campak : hanya ada tanda khas pada campak.

7.      Kalsifikasi DBD
a.       DBD dengan tanda ptekie, tanda shock.
b.      Klasifikasi mungkin DBD adanya tanda nyeri ulu hati, gelisah, uji toaniket, negative jika ada sedikit ptekie.
c.       Klasifikasi demam mungkin bukan DBD, tidak ada tanda seperti di atas, hanya demam.

8.      Klasifikasi masalah telinga
a.         Klasifikasi mastoiditis : dengan tanda pembengkakan dan nyeri di belakang telinga.
b.         Klasifikasi infeksi telianga akut : dengan tanda cairan dan nanah keluar dari telinga, terjadi kurang dari 14 hari dan nyeri.
c.         Klasifikasi infeksi telinga kronik.
d.        Kalsifikasi tidak ada infeksi.