1.
KEPUTIHAN
/ FLUOR ALBUS (DUH TUBUH VAGINA)
Kompetensi
|
:
|
4
|
|
Laporan
Penyakit
|
:
|
26
|
ICD X : N89.8
|
a. Definisi
Keluarnya cairan yang berlebihan dari dalam vagina
disertai dengan gatal/rasa terbakar pada vulva. Dapat disebabkan oleh infeksi
vagina (kolpitis) yang lebih bersifat encer dan radang serviks (servisitis)
yang bersifat muko-purulen.
b.
Penyebab
Kolpitis sering disebabkan oleh trikomoniasis, kandidiasis dan vaginosis bakterial, sedangkan servisitis sering disebabkan oleh infeksi Neiserria gonorrhoeae
dan Chlamydia trachomatis.
c. Gambaran
Klinis
1)
Deteksi infeksi serviks
berdasarkan gejala klinis sulit dilakukan, karena sebagian besar wanita dengan
gonore atau klamidiasis yang menyebabkan infeksi serviks umumnya asimtomatik.
2)
Wanita dengan faktor risiko (mempunyai lebih dari
1 mitra seksual atau mitra
seksual sedang mengidap IMS dan sanggama tidak menggunakan kondom) cenderung
memiliki risiko tinggi untuk terjadi infeksi serviks bila dibandingkan dengan
mereka yang tidak berisiko.
d. Diagnosis
1)
Gejala duh tubuh
(discharge) yang abnormal merupakan petunjuk kuat infeksi vagina namun
merupakan pertanda lemah untuk infeksi serviks. Jadi semua wanita yang
menunjukkan tanda-tanda duh tubuh vagina (vaginal discharge) agar diobati juga
untuk trikomoniasis dan bakterial vaginosis sekaligus.
2)
Wanita dengan cairan tubuh
yang berlebihan disertai dengan faktor risiko perlu dipertimbangkan untuk
diobati sebagai servisitis yang disebabkan gonore dan klamidiasis.
3)
Pemeriksaan secara
mikroskopik sangat membantu diagnosis untuk infeksi serviks.
e. Penatalaksanaan
Pengobatan sindroma duh tubuh vagina karena servisitis sesuai dengan
pedoman penatalaksanaan IMS yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal P2PL
Kemenkes (Tabel 20 dan Tabel 21).
Tabel 20. Pengobatan Gonore Tanpa Komplikasi dan
Klamidiasis
Pengobatan
Gonore Tanpa Komplikasi
|
Pengobatan
Klamidiasis
|
Pilihlah salah satu dari beberapa cara
pengobatan yang dianjurkan dibawah ini
|
|
Siprofloksasin*)
500 mg per oral, dosis tunggal
|
Doksisiklin**100 mg
per oral tiap 6 jam selama 7 hari
|
Pilihan
pengobatan lain
|
|
|
Tetrasiklin**) 500 mg per oral tiap 6
jam, selama 7 hari, atau
Eritromisin 500
mg tiap 6 jam selama 7 hari (bila ada kontra-indikasi
tetrasiklin)
|
*) Tidak
boleh diberikan kepada ibu hamil, ibu menyusui, anak usia <12 tahun
dan remaja
**)Tidak boleh diberikan kepada ibu
hamil, ibu menyusui dan anak usia < 12 tahun
Tabel 21. Pengobatan Sindroma Duh Tubuh Vagina
karena Vaginitis (pengobatan program)
Trikomoniasis
|
Bakterial
Vaginosis
( bukan
IMS )
|
Kandidosis
Vagina
(bukan
IMS)
|
Pilih salah satu dari beberapa cara
pengobatan yang dianjurkan dibawah ini
|
||
Metronidazol, 2 g
per oral, dosis tunggal
|
Metronidazol 400 atau 500 mg, 2 x sehari, selama 7 hari
|
|
Pilihan
pengobatan lain
|
||
Metronidazol 400 atau 500 mg per oral, 2 x sehari, selama 7 hari
|
Metronidazol, 2 g per oral, dosis tunggal
|
Nistatin tab vagina100.000 UI, tiap hari, selama 14 hari
|
f. KIE
1)
Tujuan pengobatan: pengobatan penyakit dan
pemutusan rantai penularan.
2)
Efek samping metronidazol: mual dan lemas.
Tetrasiklin dan doksisiklin tidak boleh diberikan pada ibu hamil.
3)
Pencegahan: hindari kontak langsung.
4)
Alasan rujuk: jika ditemukan keganasan.